Selasa 12 Feb 2019 14:11 WIB

Badai Salju Hantam Northwest Hingga Hawaii

Sejumlah sekolah dan universitas diliburkan di Washington.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ani Nursalikah
Jalanan yang tertutup salju tebal di Olympia, Washington, Senin (11/2). Badai salju menghantam mulai dari Washington, bahkan hingga Hawaii.
Foto: AP Photo/Rachel La Corte
Jalanan yang tertutup salju tebal di Olympia, Washington, Senin (11/2). Badai salju menghantam mulai dari Washington, bahkan hingga Hawaii.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Badai salju kembali menghantam Northwest hingga ke Hawaii. Akibatnya, sejumlah sekolah di negara bagian Washington diliburkan, sedangkan anggota parlemen di ibu kota negara bagian Olympia telah membatalkan jadwal pertemuan.

Selain itu, Universitas Washington di Seattle dan Universitas Negeri Washington di Pullman juga diliburkan. Wilayah metro Seattle telah dilanda tiga kali badai salju pada bulan ini. Badan Cuaca Nasional melaporkan, salju setebal 51 sentimeter menutupi Bandara Internasional Seattle-Tacoma sepanjang Februari.

Badai yang melanda Seattle Sunday juga telah menyebabkan ketebalan salju sebesar 10 sentimeter. Diperkirakan badai ini merupakan bagian dari siklus cuaca yang lebih besar dan luas.

Adapun, badai salju juga meluas hingga wilayah Hawaii. Ahli metereologi dari kantor Administras Kelautan dan Atmosfer Nasional Seattle, Kirby Cook mengatakan, efek salju di Seattle diperkuat oleh bentangan suhu dingin yang berkepanjangan. "Badai demi badai yang melanda menghasilkan salju dan suhu rendah," ujar Cook, Selasa (12/2).

Cook menggambarkan, sistem cuaca menarik udara dingin dari Kanada dan menggabungkannya dengan udara lembab yang ditarik dari Samudera Pasifik. Ketika salju mulai turun biasanya udara hangat dari atas Pasifik segera turun. Namun, aliran udara dingin yang stabil membuat Washington bagian barat lebih dingin dari biasanya.

"Pola seperti ini sangat jarang," kata Cook.

Seorang ilmuwan atmosfer dari Universitas Washington Joe Zagrodnik mengatakan, badai salju yang cukup besar tersebut menyebabkan cuaca yang tidak biasa di Hawaii. Udara dingin yang ditarik ke selatan digantikan oleh udara hangat yang bergerak ke utara atau lepas pantai. Hal ini mendorong adanya kenaikan suhu di Alaska dan udara dingin yang membuat Seattle membeku.

Di sisi lain, udara dingin yang bertekanan rendah juga bergerak ke barat atau yang dikenal sebagai Kona Low. Hal ini menyebabkan turunnya salju di Pulai Maui. Zagrodnik mengatakan, Washington telah menetapkan Februari sebagai bulan paling bersalju sejak November 1985.

Di daerah timur laut, badai musim dingin diperkirakan akan menyebabkan timbunan salju setinggi 61 sentimeter di dataran tinggi. Gubernur New Jersey, Phil Muprhy telah menyatakan keadaan darurat. Sedangan Kota New York diperkirakan akan terdapat timbunan salju sebesar lima hingga 10 sentimeter.

Seorang pejabat Hawaii mengatakan, salju untuk pertama kalinya turun di Area Rekreasi Negara Bagian Polipoli. Adapun Polipoli berada pada ketinggian 6.200 kaki. Hal ini merupakan fenomena luar biasa yang pernah terjadi di Hawaii.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement