REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Kapal Sinar Laut dengan sembilan ABK dan satu nahkoda asal Kabupaten Indramayu, terbalik di Perairan Sadewa, Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang. Dari 10 nelayan yang menjadi korban ini, enam di antaranya selamat. Sedangkan, empat nelayan lainnya hingga saat ini masih belum diketemukan.
Kasat Polair Polres Karawang, AKP Z Sitorus, mengatakan, kecelakan kapal ini terjadi pada Ahad (10/2) sekitar pukul 21.00 WIB. Kapal tersebut, berlayar dari Indramayu ke Karawang. Di Perairan Sadewa, tepatnya di kordinat LS 05° 106' 021" BT 107° 04' 986", kapal tersebut menghantam ombak yang tinggi.
"Lalu, kapal dengan sembilan ABK dan satu nahkoda ini, terbalik," ujar Sitorus, melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (12/2).
Kejadian ini, terungkap saat Satpolair Polres Karawang menerima laporan dari salah seorang saksi, yakni Nuraen, yang mengabari pihak kepolisian pada Senin malam (11/2) kemarin.
Setelah menerima laporan ini, jajarannya langsung ke lokasi kejadian. Dari 10 nelayan yang berlayar ini, enam di antaranya ditemukan selamat. Sedangkan, empat nelayan lainnya masih belum diketemukan.
Adapun enam nelayan yang selamat ini, masing-masing, Supardi (42 tahun) yang merupakan nahkoda. Lalu, Tarjono (23), Renaldi (20), Azis (24), Alif (18), dan Waskani (25).
Sedangkan, empat nelayan yang hingga kini belum ditemukan, masing-masing, Dray (24), Husin (19), Asep (35), dan Amad (18). Adapun 10 nelayan ini, berasal dari berbagai daerah di Kabupaten Indramayu.
Kronologisnya, kata Sitorus, Kapal Sinar Laut itu, memancing cumi dengan kondisi kapal lego jangkar. Tiba-tiba, datang ombak besar menghantam kapal tersebut. "Kapal terbali, nahkoda dan sembilan ABK-nya, tercebur ke laut," ujarnya.
Enam nelayan, berlindung di atas kapal yang terbalik. Sampai, datang pertolongan pada Senin pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Sedangkan, empat nelayan lainnya hingga saat ini belum diketemukan.