Selasa 12 Feb 2019 16:46 WIB

Anda Wajib Baca Ini Bila Mau Bekerja di Perusahaan Jepang

Bila tak mampu berbahasa Jepang, akan ada pelatihan yang diberikan perusahaan

Rep: Santi Sopia/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Diskusi di acara Japan Foundation. Japan Cultural Weeks digelar mulai 12-23 Februari 2019 di Hall The Japan Fiundation Gedung Summitas 1, Jakarta.  Pada Kamis (12/2) ini, digelar bincang-bincang bersama SMA/SMK Jabodetabek khusus undangan. Acara hari berikutnya juga diwarnai workshop, demonstrasi, talkshow hingga pemutaran film.
Foto: Santi Sopia/Republika
Diskusi di acara Japan Foundation. Japan Cultural Weeks digelar mulai 12-23 Februari 2019 di Hall The Japan Fiundation Gedung Summitas 1, Jakarta. Pada Kamis (12/2) ini, digelar bincang-bincang bersama SMA/SMK Jabodetabek khusus undangan. Acara hari berikutnya juga diwarnai workshop, demonstrasi, talkshow hingga pemutaran film.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bekerja di sebuah perusahaan asing tentunya diperlukan pengetahuan bahasa maupun budaya negara bersangkutan. Misalnya, saat ini negara Jepang termasuk merupakan pencari banyak SDM dari Indonesia. 

Japan Foundation menggelar Japan Cultural Weeks 12-23 Februari 2019 di Hall The Japan Fiundation Gedung Summitas 1, Jakarta, salah satunya membagikan kisah sukses yang berhasil berkarier di perusahaan Jepang.

Baca Juga

Dian Chairani Bintara, Assistant Manager Coordination Group Mitsubishi Corporation berbagi pengalamannya bagaimana ia turut dipercaya di perusahan perdagangan terbesar Jepang saat ini tersebut. Menurut dia, tentu diperlukan kemampuan bahasa Jepang.

Meski begitu, jika pun kemampuan masih belum mahir, ada banyak training yang biasanya diberikan perusahaan Jepang. Menghadapi orang Jepang juga perlu ketahanan mental dan tidak banyak ambil hati jika dimaki.

"Dibandingkan dulu masih sedikit permintaan, sementara sekarang makin dicari yang bisa bahasa Jepang," ujarnya di Jakarta.

Awalnya Dian berkarier di industri pelayanan, Hotel Grand Hyatt. Dari situ, ia banyak bertemu orang Jepang, termasuk pihak Mitsubishi yang kemudian menawarinya bekerja di bagian HRD untuk menghadapi serikat pekerja.

Dian menceritakan pengalamannya bahwa rata-rata orang Jepang disiplin, sangat tepat waktu dan perfeksionis. Mereka punya prinsip jika praktik pelayanan ke kustomer harus memuaskan.

Kemudian Maya Aryanti, Direktur Pelatihan PT JIAEC juga mengatakan lulusan bahasa Jepang memang semakin banyak dicari. Baik untuk dipekerjakan di dalam maupun luar negeri, khususnya Jepang

Perempuan yang pernah menjadi penterjemah animasi Doraemon dan acara Takeshi Castle itu mengatakan perusahaan JIAEC bergerak di bidang pengembangan SDM, termasuk magang ke Jepang. Tak jarang lulusan training di Jepang juga direkrut JIAEC.

"Kerja di Jepang sudah pasti kebutuhan utamanya bisa bahasa Jepang minimal M5, mampu bercakap sehari-hari. Dari sisi manajemen karena kami bekerjasama dengan Jepang, hampir 90 persennya bisa bahasa Jepang," tambahnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement