Selasa 12 Feb 2019 16:51 WIB

Sleman Target 50 Persen Sekolah Terapkan Jajanan Aman

Pemkab sosialisasikan gerakan perlindungan anak terhadap gizi dan keamanan jajanan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Gita Amanda
Sejumlah anak membeli jajanan di salah satu Sekolah Dasar. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Sejumlah anak membeli jajanan di salah satu Sekolah Dasar. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman terus melakukan sosialisasi gerakan perlindungan anak terhadap gizi dan keamanan jajanan anak sekolah (lantera zimanja). Sepanjang tahun ini, ditargetkan 50 persen sekolah di Sleman sudah mendapat sosialisasi.

Gerakan lantera zimanja sendiri diinisiasi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Sleman. Mereka pula yang melakukan sosialisasi.

Kepala Dinas P3AP2KB Kabupaten Sleman, Mafilindati Nuraini mengatakan pihaknya akan terus melakukan sosialisasi di seluruh sekolah yang ada. Namun, sosialisasinya akan dilaksanakan secara bertahap.

"Tahun ini kami targetkan 50 persen sekolah seluruh Kabupaten Sleman sudah mendapatkan sosialisasi terkait lantera zimanja," kata Linda, Selasa (12/2).

Gerakan lantera zimanja sekaligus menjadi bagian perwujudan komitmen sekolah ramah anak. Selain itu, Dinas P3AP2KB melakukan penandatanganan kerja sama pengembangan sekolah ramah anak.

Kerja sama dijalin dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sleman Tirta Sembada. Linda menjelaskan, kerja sama itu sudah berjalan untuk tahun ketiga, dan memang perlu mendapat dukungan berbagai elemen.

Mulai dunia usaha, swasta, kelompok masyarakat maupun akademisi. Karenanya, ia mendorong para pemangku kebijakan untuk bisa bermitra mewujudkan sekolah ramah anak di Kabupaten Sleman.

Ia menjelaskan, PDAM Tirta Sembada sejak dua tahun lalu sudah mendampingi dan mendukung sekolah ramah anak. Dukungan itu lewat penyediaan sarana prasarana yang mendukung implementasi seperti UKS, jamban dan tempat cuci tangan.

Hingga tahun lalu, pihaknya sudah memberikan sosialisasi kepada 70 sekolah tingkat SD-SMP di Kabupaten Sleman untuk menjadi sekolah ramah anak. Mereka menggandeng pula Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan kecamatan-kecamatan.

"Kegiatan antara lain pelatihan konvensi hak anak, pelatihan kebijakan perlindungan di sekolah, pemilihan tunas muda pemimpin Indonesia, dan pelatihan disiplin positif," ujar Linda.

Linda menilai, kerja sama dijalin untuk meningkatkan kemampuan dan partisipasi anak. Utamanya, dalam proses-proses perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran ramah anak di sekolah.

Direktur PDAM Tirta Sembada, Dwi Nurwata menjelaskan, kerja sama itu berupa penyediaan prasarana dan sarana pendukung, serta sosialisasi sekolah ramah anak SD Sumberadi I di Kecamatan Mlati. Dalam kerja sama itu, dilakukan penambahan sarana sekolah meliputi tempat tidur UKS, penimbang dan pengukur tinggi badang, stetoskop, dragbar, spaleg, mitela, tempat sampah terpilah, karpet dan rak kayu tempat koran.

"Kerja sama merupakan wujud kepedulian dan perhatian kami terhadap usaha mewujudkan dan mengembangkan sekolah ramah anak melalui program CSR," kata Dwi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement