REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga amil zakat nasional Bangun Sejahtera Umat (Laznas BSMU) menargetkan penghimpunan zakat pada tahun ini sebesar Rp 140 miliar. Angka itu tidak jauh berbeda daripada tahun sebelumnya. Hal itu diakui Direktur Filantropi Laznas BSMU Fauzi Indrianto.
“Tahun ini target kita tak banyak berubah, tantangannya karena tahun politik, jadi target masih Rp 140 miliar,” kata Fauzi Indrianto saat ditemui Republika.co.id di Wisma Mandiri I, Jakarta Pusat, Selasa (12/2).
Sebagai perbandingan, pada 2018 lalu, pihaknya menargetkan penghimpunan zakat sebesar Rp 140 miliar. Adapun zakat yang terhimpun pada tahun itu ternyata melampaui target, yakni sebesar Rp 200 miliar. Sumber zakat berasal dari internal Bank Syariah Mandiri (BSM) dan non-BSM.
Fauzi menyebutkan beberapa tantangan yang dihadapi Laznas BSMU dalam optimalisasi penghimpunan dana zakat dari nasabah BSM. Dia mengungkapkan, dana pihak ketiga (DPK) BSM berjumlah Rp 87 triliun dengan total nasabah tujuh juta orang. Maka dari itu, ada potensi yang cukup besar dari 2,5 persen dana DPK tersebut.
Laznas BSMU juga telah menghitung potensi zakat dari nasabah BSM priority. Berdasarkan perkiraan kasar, lanjut Fauzi, bila merujuk pada 700 unit kerja, maka ada sekitar 10 ribu nasabah priority. Tiap mereka memiliki tabungan minimal sebesar Rp 500 juta.
“Itu kan potensi luar biasa (pada zakat). Pengalaman pada Juni 2018, ada nasabah priority setor ziswaf (zakat, infaq, sadaqah, wakaf) Rp 1,2 miliar. Tinggal bagaimana ajak nasabah lain,” ujar Fauzi.
Baca juga: Laznas BSMU Sasar Ekonomi Berkelanjutan di Lokasi Bencana
Fauzi mengatakan ada tiga sektor penyaluran dana terhimpun. Pertama, bidang pendidikan. Kedua, mitra dalam konteks ekonomi, baik lembaga keuangan mikro syariah (LKMS) maupun non-LKMS. Ketiga, pemberdayaan yang dalam hal ini Laznas BSMU bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Laznas BSMU juga telah menyalurkan masing-masing Rp 4 miliar kepada 41 unit pesantren seluruh Indonesia pada tahun lalu.
"Karena lembaga koorporasi, maka mengikuti kinerja bank dengan menguatkan sektor ekonomi,” kata Fauzi menutup pembicaraan.