REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menegaskan, masalah stunting merupakan salah satu prioritas pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Hal tersebut mengingat angka stunting di Indonesia sudah cukup menghawatirkan.
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), satu dari tiga anak Indonesia mengalami stunting. "Benar bagi kami dalam hal ini Prabowo-Sandiaga menganggap serius masalah stunting. Sebab persoalan stunting akan mempengaruhi produktivitas anak Indonesia di masa yang akan datang," ujar Saraswati saat dikonfirmasi Republika.co.id, Selasa (12/2).
Politikus Partai Gerindra itu menilai, Indonesia akan memasuki masa bonus demogradi di tahun 2030. Maka, apabila persoalan stunting tidak segera ditanggulangi, anggota Komisi VIII DPR ini menilai, bonus demografi yang harusnya diterima justru bisa jadi bencana demografi. "Stunting bukan hanya soal fisik yang pendek, tapi juga soal kecerdasan anak. Kita butuh tenaga kerja produktif untuk membangun Indonesia ke depan," kata Sara.
Anggota Komisi VIII DPR RI ini menyampaikan, jika Prabowo-Sandiaga memenangi pemilihan presiden 2019, masalah stunting akan diatasi sesegera mungkin. Apalagi, kata Saraswati, Prabowo sendiri telah menyiapkan strategi khusus untuk menyelesaikan masalah stunting. "Prabowo-Sandi sudah memikirkan hal ini. Ini prioritas untuk kita tanggulangi karena ini masalah besar," ujarnya.