REPUBLIKA.CO.ID, DILI -- Seorang pastor Katolik asal Amerika Serikat telah diihentikan dari ordonya setelah mengaku melakukan penganiayaan seksual terhadap anak-anak ketika bertugas di Timor Leste. Pastor Richard Daschbach sebelumnya dianggap pahlawan di Timor Leste karena mendirikan sebuah pusat penampungan anak-anak miskin yang sudah beroperasi selama 20 tahun.
Laporan media mengenai pemecatan pastor tersebut mengejutkan Timor Leste. Timor Leste adalah salah satu dari dua negara yang bersama dengan Filipina di Asia memiliki penduduk mayoritas Katolik.
Uskup Dili Virgilio do Carmo da Silva mengatakan kepada wartawan Dascbach dikeluarkan dari gereja tahun lalu dan sekarang tidak lagi menjadi pastor. Daschbach lahir di Pennsylvania (Amerika Serikat) dan pertama kali tiba di Timor Timur di 1966 ketika wilayah itu masih dikuasai Portugal.
Dia mendirikan Rumah Topu Honis atau artinya Jalan Kehidupan bagi anak-anak telantar di Oe-Kusi Ambeno, sebuah wilayah Timor Timur yang berada dalam wilayah Timor Barat yang ketika itu bagian dari Indonesia. Pastor Dashbach juga banyak dihormati karena banyak menyelamatkan anak-anak dalam konflik Timor Leste untuk merdeka dari Indonesia.
Seorang anggota keluarga Dashbach di Amerika Serikat, yang tidak mau namanya disebutkan karena sensitifnya masalah, mengatakan misionaris ini meninggalkan Oe-Kusi Ambeno namun kemudian kembali lagi.
Media Timor Leste mengatakan mantan pastor ini masih memimpin misa di kawasan tersebut. "Dia mengakui tuduhan terhadap dirinya memang benar." kata anggota keluarga tersebut.
"Para pastor lain telah membawa dia dari Ambeno karena tuduhan pelecehan seksual. Dia mengakui hal itu memang benar. Dia kembali lagi ke sana tanpa persetujuan para pastor lainnya," katanya.
Kantor kejaksaan di Oe-Kusi Ambeno mengatakan mereka mengetahui adanya skandal tersebut, namun sampai saat ini tidak ada kasus kriminal resmi terhadap mantan pastor tersebut.
Jovito Rego de Jesus Araujo, seorang pastor di Keuskupan Dili mengatakan kasus Daschbach merupakan kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak pertama yang diketahui terjadi di Timor Leste.
"Kami tidak pernah menduga sebelumnya ini dilakukan oleh seseorang yang sudah mendedikasikan dirinya bagi banyak orang. Dia seperti seorang bapak bagi komunitas, yang dibangun, dibesarkan dan didukungnya." kata Pastor Araujo kepada media Catholic News Service.
"Ini adalah bencana, drama, stiuasi yang sangat dramatis. Seorang pria sepuh berusia 82 tahun dituduh sebagai paedofil."
Belum ada komentar apa pun dari Daschbach yang sudah dihubungi. Dua rumah penampungan yang dibangun Daschbach digunakan untuk menampung anak-anak dari keluarga miskin, para difabel, dan perempuan yang melarikan diri dari tindak kekerasan dalam rumah tangga.
Beberapa dari ratusan anak-anak yang pernah tinggal di sana kemudian melanjutkan pendidikan di universitas di Australia, Amerika Serikat dan Indonesia.
Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini
ABC/AP
Simak berita-berita ABC Indonesia lainnya di sini