REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Persija Jakarta Ivan Kolev mengatakan, kekalahan timnya dari klub Liga Australia Newcastle Jets dengan skor 1-3 terjadi karena daya tahan fisik pemain merosot pada babak tambahan 2x15 menit. Kedua tim berhadapan pada laga kualifikasi kedua Liga Champions Asia 2019 di Stadion McDonald Jones, Newcastle, Australia, Selasa (12/2).
"Daya tahan pemain tidak berada di level tinggi. Itu membuat laga pada waktu tambahan menjadi berat," ujar Kolev, dikutip dari keterangan resmi tim media Persija, Selasa..
Menurut pelatih asal Bulgaria itu, sebab utama turunnya kondisi fisik pemain Persija karena belum terasah di kompetisi reguler. Liga 1 Indonesia baru mulai bergulir pada awal Mei 2019 setelah musim 2018 selesai Desember 2018. Sementara Newcastle Jets saat ini tengah berkompetisi di Liga Australia 2018-2019.
Selain kondisi fisik, ketiadaan lima pemain di tim utama Persija semakin mempersulit kiprah klub berjuluk Macan Kemayoran itu di Australia. Kelima nama yang tidak bisa diturunkan adalah M. Rezaldi Hehanusa, Rishadi Fauzi, Nugroho Fatchur Rochman (ketiganya cedera), Daryono (sanksi kartu merah) dan Jaimerson da Silva (belum memiliki kartu izin tinggal terbatas/KITAS).
"Namun, saya harus berterima kasih untuk perjuangan pemain saya. Kami pun sangat senang dengan dukungan dari para suporter The Jakmania," tutur Kolev.
Persija tersingkir dari kualifikasi Liga Champions Asia 2019 usai ditaklukkan tuan rumah Newcastle Jets dengan skor 3-1 di Stadion McDonald Jones. Pertandingan itu sejatinya berjalan dengan ketat. Pemenang harus ditentukan melalui babak tambahan 2x15 menit setelah kedua tim bermain imbang 1-1 di waktu normal.
Newcastle Jets unggul terlebih dahulu melalui gol Ronald Vargas di menit ke-49. Persija lalu menyamakan kedudukan di menit ke-72 setelah sundulan Ramdani Lestaluhu menjebol gawang Glen Moss.
Newcastle Jets akhirnya menang dengan skor 3-1 usai kapten mereka Nigel Boogard dan pemain pengganti Matt Ridenton mencetak gol masing-masing di menit ke-101 dan 120.