REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputy Chief of Mission Kedutaan Besar (Kedubes) Belanda Ferdinand Lahnstein sangat terkesan dengan kehadiran Moda Raya Terpadu atau Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta di Indonesia. Bahkan ia merasa seperti tak berada di Jakarta.
"Saya sangat terkesan, sungguh menakjubkan bagaimana (MRT) ini beroperasi. Saya merasa seperti tidak lagi berada di Jakarta," kata Ferdinand di Jakarta, Selasa (12/2).
Deputy Chief of Mission Kedubes Belanda itu juga menjelaskan bahwa dirinya memiliki ekspektasi besar terhadap masyarakat Jakarta dan sangat terpukau dengan kehadiran MRT Jakarta. "Saya pikir MRT ini merupakan kemajuan besar bagi masyarakat untuk bepergian dari Jakarta Selatan ke Pusat, serta dapat membantu sebagian besar staf saya yang tinggal di Menteng dimana sekarang mereka bisa menggunakan MRT untuk bepergian dari Menteng ke Jakarta Selatan. Ini kemajuan yang fantastis," ujar Ferdinand.
Dia juga tidak menyangka bahwa MRT Jakarta bisa dikelola secara profesional, sangat terorganisasi dan dirinya sangat memuji hal-hal tersebut.
Selain Deputy Chief of Mission Ferdinand Lahnstein, dalam kegiatan menjajal MRT Jakarta tersebut turut pula Dubes Uni Eropa, Dubes Italia, Dubes Belgia, Dubes Perancis, Kuasa Usaha Kedubes Bulgaria dan puluhan perwakilan diplomatik negara-negara Eropa untuk Indonesia.
Dubes Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guerend mengatakan bahwa kegiatan menjajal MRT Jakarta untuk pertama kalinya ini dalam rangka mendukung proyek transportasi Indonesia yang luar biasa tersebut.
Dubes Uni Eropa itu juga memuji MRT Jakarta. "Bagus," tuturnya dalam bahasa Indonesia sambil mengacungkan dua jempol.
Didampingi oleh Corporate Secretary MRT Jakarta Muhammad Kamaluddin dan Direktur Pengembangan Bisnis MRT Jakarta Ghamal Peris, para dubes dan perwakilan diplomatik negara-negara Eropa menjajal MRT mulai dari Stasiun Bundaran Hotel Indonesia hingga Stasiun MRT Lebak Bulus pulang pergi.