Rabu 13 Feb 2019 06:12 WIB

Realita Kisah Cinta Berantakan dalam Antologi Rasa

Soundtrack membantu penonton memahami perasaan karakter dalam film.

Rep: Noer Qomariah K/ Red: Indira Rezkisari
Antologi Rasa
Foto: dok Soraya Intercine
Antologi Rasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengawali 2019 ini, Soraya Intercine Film mempersembahkan sebuah produksi film berjudul Antologi Rasa. Film ini diangkat berdasarkan novel best seller karya Ika Natassa dan disutradarai Rizal Mantovani.

Antologi Rasa bercerita tentang kisah cinta berantakan di antara empat orang yang bekerja sebagai pekerja bank di perusahaan yang sama. Harris (Herjunot Ali), Keara (Carissa Perusset), Ruly (Refal Hady), dan Denise (Atikah Suhaime) sama-sama bertemu di hari pertama mereka bekerja di lift.

Kesamaan lainnya, mereka berempat terlambat di hari pertama bekerja. Mereka berkenalan dan lama-kelamaan terjalin sebuah persahabatan.

Makin lama ada rasa lain yang berkembang di antara mereka dan membuat segalanya menjadi berantakan dan rumit. Harris ternyata cinta mati pada Keara.

Tetapi, Keara malah percaya bahwa belahan jiwanya adalah Ruly. Ia tidak berani menyatakan perasaannya karena alasan tidak ingin merusak persahabatan mereka. Pada akhirnya Keara pun tahu Ruly mencintai Denise.

Seperti judulnya, film ini memiliki berjuta rasa seperti cinta, sedih, cemburu, bimbang dan sebagainya yang disuguhkan pada penonton. Penonton juga kemungkinan merasa terhanyut dengan kisah cinta Harris, Keara, Ruly, dan Denise. Sebab, cerita kisah cinta rumit seperti ini sangat dekat dengan kehidupan masyarakat sehari-hari.

Penjabaran saat mereka pertama kali bertemu apik untuk disimak. Karena masing-masing karakter mengisahkan cerita itu dengan detail.

Antologi Rasa juga memiliki empat lagu soundtrack yang digarap oleh tiga band. Band Geisha menyanyikan dua lagu, “Rahasia” dan “Garis Tangan”.

Sementara itu D’Masiv Band membuat lagu “Kesempatan Bersamamu”. Nidji dengan vokalis barunya Ubay menyanyikan lagu “Segitiga Cinta”.

Empat lagu membantu penonton mengerti adegan per adegan di dalam film. Boleh dibilang empat lagu menghidupkan karakter sekaligus visual dalam film. Lirik lagu tersebut dibuat tepat seperti adegan dalam film sehingga penonton tahu seperti apa perasaan tiap karakter.

Hanya saja di awal film, alur cerita terasa terburu-buru dan terkesan bercampur menjadi satu dengan alur mundur atau flashback yang juga ada di awal cerita. Bisa saja penonton yang tidak membaca bukunya akan bingung.

Selanjutnya, cara pengambilan gambar dengan zoom in terasa mengganggu di salah satu adegan. Sebenarnya salah satu adegan itu tetap bisa ditampilkan tanpa zoom in yang berlebihan.

Antologi Rasa yang bergenre drama ini berdurasi 108 menit. Film untuk 17 tahun ke atas ini akan rilis di bioskop-bioskop Indonesia pada 14 Februari 2019.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement