REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gianluigi Buffon mengungkapkan, Paris Saint-Germain (PSG) telah memberinya antusiasme untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya di lapangan. Ini diungkapkan kiper PSG tersebut menjelang laga pertama babak 16 besar Liga Champions kontra Manchester United yang berlangsung Rabu (13/2) dini hari WIB.
Buffon menghabiskan 17 tahun di Juventus sebelum bergabung dengan PSG pada musim panas lalu. Mantan kiper Italia itu memuji juara Ligue 1 karena menghilangkan pikiran negatif yang sempat muncul dalam hidupnya.
“Sejauh ini, petualangan saya di Prancis merupakan pengalaman yang indah. Memprogram ulang diri saya dengan antusiasme yang saya lakukan telah memberi saya banyak hal dan meningkatkan saya,” kata pria berusia 41 tahun itu kepada La Stampa, dikutip dari Football Italia, Selasa (12/2).
Ia hijrah ke PSG setelah berusia 40 tahun dan meninggalkan zona nyaman untuk kembali bermain, baik di lapangan maupun dalam kehidupan. Ia menerima andai orang-orang tidak percaya padamnya atau menganggapnya sekadar membual tentang sikap positif yang muncul dalam hidupnya. "Tapi bagi saya bahasa baru membuat saya berkembang dan memperluas pikiran saya," ungkapnya.
Ia mengaku memilih PSG karena manajemen klub sangat menginginkannya. Menurut Buffon, manajemen klub kaya Prancis itu mungkin menilai pengalaman yang ia miliki bisa berguna bagi tim.
Terlepas dari itu, ia menegaskan hubungannya dengan Juventus sangat baik. Ia mengibaratkan relasi keduanya bak kawan lama yang akan selalu saling mencintai. "Bahkan perpisahan kami tidak menimbulkan kontroversi. Ada rasa hormat dan penghargaan yang tinggi," kata dia.
Terkait masa depannya di lapangan hijau, Buffon menegaskan akan berusaha terus memberikan kemampuan terbaiknya dan bertahan selama mungkin. Sebab, ia masih menyimpan mimpi untuk mencetak sederet prestasi.
“Saya butuh antusiasme. Tahun lalu saya berpikir tentang pensiun tetapi terlalu banyak menimbulkan kenegatifan. Itulah sebabnya saya bermimpi tentang tetap di lapangan sampai saya berusia 80, ketika saya seorang tua di gawang dengan tongkat dan No 1 di punggung saya. Pada saat yang sama, saya sadar bahwa semuanya bisa berakhir besok," kata dia.
Ia tidak mau menetapkan batasan waktu. Tetapi Buffon sadar waktunya gantung sarung tangan akan datang cepat atau lambat.
Buffon menjadi pilihan utama pelatih PSG Thomas Tuchel saat mengalahkan MU 2-0 di Old Trafford, Rabu dini hari WIB. Ia mencatatkan rekor pemain tertua keempat yang beraksi di Liga Champions. Buffon juga mengukir 50 clean sheet di kompetisi antarklub terelite di Eropa tersebut.