Rabu 13 Feb 2019 11:26 WIB

Trump Desak Ilhan Omar, Muslimah Pertama di Kongres Mundur

Ilhan Omar dinilai mengeluarkan pernyataan anti-Semit.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Ilhan Omar.
Foto: AP
Ilhan Omar.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta anggota kongres Ilhan Omar mengundurkan diri atau dilarang gabung dalam komite-komite Kongres. Hal itu sebagai hukuman atas komentar Ilham yang dianggap anti-Semit.

Anggota legislatif yang baru terpilih tahun lalu itu secara tersirat mengatakan, AS hanya mendukung Israel karena uang.

"Anti-Semitisme tidak memiliki tempat di Kongres Amerika Serikat," kata Trump dalam pertemuan kabinet di Gedung Putih. "Dan saya pikir, dia harus mengundurkan diri dari Kongres atau dia pasti harus mengundurkan diri dari Komite Urusan Luar Negeri House," ujarnya seperti dilansir The Hill, Rabu (13/2).

Omar meminta maaf pada Senin (11/2) waktu setempat atas komentar Ahad (10/2). Ia sebelumnya menyebut dukungan AS untuk Israel adalah hasil dari aliran uang Komite Urusan Publik Israel Amerika (AIPAC), sebuah kelompok lobi pro-Israel yang berpengaruh.

AIPAC banyak membiayai kampanye politikus-politikus AS, baik Demokrat maupun Republik. "Niat saya untuk tidak pernah menyinggung konstituen saya atau Yahudi Amerika secara keseluruhan," kata Omar.

Baca juga, Dikecam Soal Pernyataan Anti-Israel, Ilhan Omar Meminta Maaf.

Presiden mengatakan, komentar Omar menohok dan menyebut permintaan maafnya tak sebanding. "Saya pikir, dia harus malu pada dirinya sendiri," kata Trump kepada wartawan di Air Force One.

Komentar Omar pun dengan cepat dikecam oleh Ketua House Nancy Pelosi serta para pemimpin Demokrat lainnya. Mereka mengatakan, anggota parlemen baru itu menggunakan kiasan anti-Semit yang sangat ofensif.

Partai Republik meminta Demokrat untuk mengesampingkan Omar dari kursinya di panel Luar Negeri. Namun, setelah Omar meminta maaf, petinggi House lainnya, Steny Hoyer, mengatakan kepada Roll Call bahwa Omar tidak akan kehilangan tugasnya.

Anggota legislatif partai Demokrat dari Minnesota itu memicu kecaman cepat dari para anggota parlemen di kedua sisi, baik Republik dan Demokrat ketika dia membalas kicauan dari wartawan Glenn Greenwald. Cicitan jurnalis itu terkait cerita tentang pemimpin House minoritas Kevin McCarthy yang menjanjikan aksi terhadap Rashida Tlaib dan dirinya atas dugaan anti-Semitisme mereka.

Omar menjawabnya dengan bahasa kiasan uang pecahan 100 dolar AS. "Ini semua tentang Benjamin sayang," katanya.

Benjamin yang dimaksud Omar adalah kiasan 100 dolar AS karena foto mantan Presiden AS Benjamin Franklin dicetak di pecahan 100 dolar AS. Kiasan ini juga artinya uang yang banyak karena 100 dolar AS pecahan tertinggi dolar AS.

Ketika ditanya di Twitter siapa yang ia pikirkan membayar uang lobi dari politisi Amerika untuk pro-Israel, Omar menjawab "AIPAC!" AIPAC adalah grup Washington yang membuat hubungan dekat antara AS dan Israel. Badan itu tidak menyumbang langsung ke kandidat politik.

Menurut lembaga pemantau keuangan kampanye, AIPAC menghabiskan jutaan dolar per tahun untuk melobi politisi dan pemerintah federal AS guna membuat kebijakan-kebijakan yang pro-Israel. Di situs mereka sendiri, AIPAC menawarkan kontribusi politik kepada kandidat yang pro-Israel.

Omar (36 tahun) merupakan salah satu Muslimah pertama yang duduk di kongres. Ia merupakan seorang pengungsi kelahiran Somalia yang bermukim kembali di AS pada pertengahan 1990-an. Omar telah lama menghadapi tuduhan anti-Semitisme.

"Israel telah menghipnotis dunia, semoga Allah membangunkan orang-orang dan membantu mereka melihat perbuatan jahat Israel," kicaunya pada 2012 sebelum ia menjadi anggota Kongres.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement