REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istri Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak, Arumi Bachsin mengaku diberi pesan Ibu Negara Iriana Joko Widodo. Arumi mengatakan Iriana berpesan untuk menjaga baik-baik Emil Dardak.
"Pesan (Ibu Negara) dijaga bapak Emilnya, katanya gitu karena begini loh, mungkin kalau misalnya, Ibu Negara kan perempuan juga. Mas Emil kan muda dengan prestasi luar biasa, jadi harus dipepet terus," kata Arumi di lingkungan istana kepresidenan Jakarta, Rabu (13/2) sore.
Pada hari ini, Presiden Joko Widodo melantik Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elistianto Dardak sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2019-2024. Arumi selanjutnya dilantik sebagai Ketua Dewan Kerajinan Daerah Jawa Timur (Dekranasda Jatim) oleh Ketua Dekranas Ibu Mufidah Jusuf Kalla.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Wakil Gubernur Emil Dardak berfoto seusai acara pelantikan di Istana Negara Jakarta, Rabu (13/2).
Arumi juga sempat bercanda kalau dirinya tidak perlu dijaga."Ha ha ha, saya mau ke mana lho mas. Saya sudah emak-emak begini juga tapi kalau yang ini harus dijagain," kata Arumi sambil menunjuk suaminya yang berdiri di sampingnya.
Sedangkan Emil yang juga mantan Bupati Trenggalek, mengaku bahwa peran istrinya dalam pemerintahan saat ini pun semakin besar.
"Sebenarnya sebelum ini juga sudah bertugas sebagai bupati. Jadi sebagai bupati, peran istri juga sangat besar. Mbak Arumi juga tadinya Ketua PKK terus Ketua Dekranasda, sekarang tapi di Jatim karena bu Khofifah seorang perempuan, Mbak Arumi yang memegang peran itu. Jadi, rasanya akan mirip gitu. Bedanya lingkup akan sangat besar dan kita ingin lebih banyak lagi inovasi karena sumber daya dan peluang yang bisa kita dorong lebih besar lagi untuk Jawa Timur," tutur Emil.
Arumi juga bertekad untuk untuk mengangkat kearifan lokal dalam Dekranasda. Ia mengatakan di Jawa Timur ada banyak sekali kerajinan mulai dari berbagai karya bambu hingga batik. "Jadi utama bagi saya selain menciptakan produk, tentu harus sinergi dengan program-program yang ada di pemprov dari Bu Khofifah dan Mas Emil, pasti mereka punya banyak program bagaimana menciptakan program," ungkap Arumi.
Menurut Arumi, ia berharap agar pemprov Jatim dapat membantu untuk melatih dan membina para pengrajin dari yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, dan dari yang bisa menjadi jago."Sehingga perajin itu, saya sering dengar baik itu petani dan nelayan kadang-kadang masih ada mengatakan 'Biarkan saja saya jadi nelayan, petani asalkan anak saya ke depan tidak perlu jadi petani'. Nah saya tidak ingin perajin mengatakan seperti itu karena dunia ini sudah tidak ada batas dengan teknologi luar biasa canggih, seharusnya perajin bisa mendapatkan manfaat dari situ dan tanpa perajin kearifan lokal di Indonesia bisa punah. Jadi itu yang harus semangat itu dipegang," jelas Arumi.