Rabu 13 Feb 2019 23:59 WIB

Iran Jadi Pasar Pariwisata Baru Bagi Indonesia

Iran negara nomor kunjungan turis terbesar ke Indonesia di kawasan Asia Tengah.

Rep: Lintar Satria/ Red: Andi Nur Aminah
Warga Iran (ilustrasi)
Foto: Republika/Maman Sudiaman
Warga Iran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Jumlah turis asing asal Iran yang datang ke Indonesia terus bertambah. Hal ini diungkapkan Duta Besar Indonesia untuk Iran, Octavino Alimudin di pembukaan pameran pariwisata terbesar Iran, Tehran International Tourism Exhibition 2019 ke-12, Selasa (12/2) lalu.

"Data menunjukkan terjadi peningkatan yang cukup signifikan bagi turis Iran yang berkunjung ke Indonesia. Iran menjadi nomor satu dengan jumlah kunjungan turis terbesar ke Indonesia di kawasan Asia Tengah," kata Octavino dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (13/2).

Octavino mengatakan keikutsertaan Kementerian Pariwisata Indonesia dan para pelaku usaha bidang pariwisata seperti hotel dan biro perjalanannya di pameran tersebut menunjukkan Iran kembali dilirik menjadi tujuan pasar pariwisata Indonesia. Tidak hanya pemerintah pusat, Pemerintah Kota Ternate dan para pelaku usaha pariwisata Indonesia turut serta dalam pameran yang berlangsung dari 12 sampai 15 Febuari ini.

"KBRI Tehran senantiasa mendukung setiap kegiatan terkait promosi budaya dan pariwisata Indonesia," tambah Octavino.

Dia mengatakan paviliun "Wonderful Indonesia" yang menampilkan kapal layar Phinisi, sangat diminati pengunjung pameran. Selain menampilkan destinasi wisata, menawarkan paket wisata dan hotel murah namun berkelas, keindahan wisata di Kota Ternate juga menjadi bagian dari Paviliun Indonesia.

Tidak hanya itu Paviliun Indonesia juga mempertunjukkan tarian tradisional Indonesia, dari Timur ke Barat. Misalnya melalui Tari Tor-tor, Tari Piring, Tari Ondel-odel, Tari Glipang, Tari Mandau, dan Tari Mambo Simbo yang dibawakan oleh tiga penari. Tahun lalu, Indonesia juga turut berpartisipasi dalam pameran yang diikut delapan peserta asing dan 470 lokal tersebut. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement