REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Daarut Tauhiid (DT) Peduli melalui program Peduli Ekonomi kembali memberikan bantuan usaha kepada para mustahik. Kali ini, bantuan modal usaha diberikan kepada mualaf yang kondisi perekonomiannya masih cukup mengkhawatirkan.
Beberapa waktu lalu, Daarut Tauhiid (DT) Peduli Jawa Tengah (Jateng) bersilaturahim dengan salah satu penerima manfaat program ekonomi DT Peduli. Namanya Salim, dan baru memeluk Islam pada tahun 2007. Setelah menjadi mualaf, perekonomian keluarga Salim termasuk kategori memprihatinkan.
Selama ini, Salim beserta istri dan keempat anaknya tinggal di kontrakan yang satu ke kontrakan lainnya, alias berpindah-pindah kontrakan. Di usianya saat ini, yakni 65 tahun, Salim sulit mendapatkan pekerjaan. Tak ada satu pun perusahaan yang mau menerima Salim di usianya yang tak muda lagi. Padahal, Salim dan keluarganya sangat membutuhkan biaya untuk sehari-hari.
Salim berharap, ia bisa membuka usaha sendiri supaya istri dan anak-anaknya bisa hidup layak. “Sayangnya, ketiadaan modal membuat Salim patah semangat,” kata Achmad, kepala bagian DT Peduli Jawa Tengah dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (12/2).
Ia menambahkan, DT Peduli Jateng melalui program Sukses Berkah (SUKA) memberikan bantuan modal usaha kepada Salim. Bantuan tersebut akhirnya dimanfaatkan Salim untuk membuka angkringan kecil-kecilan di sekitar proyek.
Dengan menyediakan aneka jajanan dan minuman di dekat proyek pembangunan Apartemen Tamansari Cendekia, Jalan Durian Raya, Banyumanik, Semarang, Salim berharap ikhtiarnya menjemput rezeki kali ini berbuah manis.
“Kami berikan bantuan alat-alat untuk berjualan dan modal untuk mengisi dagangan. Alhamdulillah, seiring berjalannya waktu kini Salim punya penghasilan yang bisa menutupi kebutuhan harian walaupun kadang keuntungan masih naik-turun,” kata Achmad.
Ia menyebutkan, setelah memiliki usaha baru, kini Salim dan keluarganya lebih tenang karena memiliki penghasilan tetap. Setidaknya, Salim tak harus pusing memikirkan biaya makan anak dan istrinya sehari-hari.
"Alhamdulillah sekarang saya bisa punya penghasilan bersih Rp 150 ribu sampai Rp200 ribu per hari. “Saya dulu bingung nggak tahu bagaimana menghidupi anak istri setiap harinya. Sekarang dengan bantuan DT Peduli, saya bisa jualan dan memiliki penghasilan sehingga kami mempunyai harapan lebih baik ke depannya,” ujar Salim.
Bantuan serupa juga diberikan kepada salah seorang mualaf di Kuningan. DT Peduli Kuningan bersama Relawan Tangguh bersilaturahim sekaligus menyalurkan bantuan modal usaha kepada Erna. Sebelumnya, DT Peduli Kuningan menyurvei ke kediaman Erna yang beralamat di Kelurahan Cigugur dan mendata kebutuhan Erna sekeluarga.
Erna dan Sumarno, suaminya, selama ini hidup dalam kondisi ekonomi yang cukup memprihatinkan. Sumarno baru memeluk Islam setahun lalu sedangkan istrinya adalah muslim sejak lahir. Sumarno bekerja sebagai kuli panggul batu di Desa Palutungan dengan upah yang tak menentu. Terkadang, Sumarno harus pulang dengan tangan kosong alias tak mendapatkan uang sepeser pun.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membantu suaminya, Erna berjualan bola-bola susu dan pangsit. Camilan itu ia kirimkan ke sekolah-sekolah dan beberapa saat kemudian Erna kembali untuk mengambil hasilnya.
Penghasilan Erna berjualan bola-bola susu juga tak menentu. Jika sedang untung, Erna bisa kembali memutar modal usahanya dan sebagian keuntungannya digunakan untuk biaya makan sehari-hari. Tetapi, akhir-akhir ini usaha Erna sedang lesu. “Jangankan untuk memutar modalnya, untuk makan sehari-hari saja masih kembang kempis,” ungkapnya.
Kehadiran DT Peduli Kuningan disambut baik oleh Erna. Ia tak pernah menyangka ada bantuan modal usaha datang kepadanya di saat yang tepat. Susu, terigu, alat penggiling, dan bantuan lainnya dikirimkan DT Peduli Kuningan sebagai bentuk kepedulian terhadap mustahik dan mualaf.
“Terima kasih sudah memberikan bantuan modal usaha. Alhamdulillah bisa berjualan kembali. Kemarin Dara (anak Erna, Red) tidak sekolah karena tidak ada uang untuk bekal. InsyaAllah modal usaha ini akan kami gunakan sebaik mungkin," kata Erna sambil menahan haru.
Lilis, Kepala Bagian (Kabag) Program DT Peduli Kuningan mengatakan, DT Peduli Kuningan siap membantu keluarga Erna dan msutahik lainnya untuk mandiri. Lilis menjelaskan, dana zakat yang dititipkan masyarakat melalui DT Peduli Kuningan salah satunya dimanfaatkan untuk membantu perekonimian mustahik.
“Salah satu fungsi zakat yaitu meningkatkan perekonomian mustahik atau penerima manfaat. Dan saat ini, masih banyak warga yang memerlukan bantuan,” jelasnya.