REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Turnamen All England 2019 di Birmingham, Inggris, akan digelar pada pada 6-10 Maret 2019. Indonesia menempatkan dua pemain tunggal putri pada turnamen tingkat Super 1000 itu, yakni, Fitriani dan Gregoria Mariska.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti mengatakan, Fitriani atau pun Gregoria harus menghadapi pemain-pemain unggulan dari negara lain agar dapat tembus peringkat delapan besar dunia dan lolos kualifikasi Olimpiade 2020.
"Siapa pun harus mereka hadapi karena tujuan kami bukan hanya dalam All England, melainkan juga lolos Olimpiade 2020. Mereka tidak perlu khawatir menantang pemain-pemain peringkat atas," kata Susy, Rabu (13/2).
Susy menambahkan pemain-pemain peringkat atas dunia justru seringkali punya beban untuk mempertahankan posisi ketika menghadapi pemain-pemain non-unggulan, seperti Fitriani. "Orang lain akan menyangka pemain kami sudah kalah di atas kertas. Tapi, saya sudah berpesan kepada para pemain agar tetap berjuang. Posisi bukan unggulan itu justru menguntungkan karena bermain tanpa beban," tegasnya.