Kamis 14 Feb 2019 09:23 WIB

Pertumbuhan Industri Ritel Diharapkan Dua Digit

Pertumbuhan ini didorong oleh pesta demokrssi yang digelar April mendatang.

Industri Mamin Penopang PDB. Aneka macam produk makanan dan minuman ditawarkan kepada pembeli di ritel swasta, Jakarta, Kamis (14/12).
Foto: Republika/ Wihdan
Industri Mamin Penopang PDB. Aneka macam produk makanan dan minuman ditawarkan kepada pembeli di ritel swasta, Jakarta, Kamis (14/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) berharap industri ritel pada tahun ini bisa mencapai pertumbuhan dua digit atau sekitar 10-12 persen. Pertumbuhan ini didorong oleh pesta demokrssi yang digelar April mendatang.

"Kita harapkan pada tahun 2019 biasanya dalam masa sebelum atau pasca pemilu konsumsi meningkat, dan kita berharap pada tahun ini untuk pertama kali industri ritel akan menyentuh pertumbuhan dua digit yang pertama yaitu sekitar 10 persen. Kalau memang peningkatannya luar biasa bisa sampai sekitar 12 persen," ujar Ketua Umum Aprindo Roy Mandey kepada wartawan di Jakarta, Rabu (13/2).

Dia menjelaskan bahwa situasi undeperforms yang dialami industri ritel sebelumnya berkaitan dengan beberapa hal. Faktor pendorongnya seperti, produktivitas yang rendah, kelapa sawit dan batu bara kita rendah, serta investasi masih bersifat portofolio. 

"Namun, sekarang ini investasi sudah mengarah pada manufaktur (padat karya), dana desa dan bantuan sosial ada peningkatan pada tahun ini. Jadi peningkatan-peningkatan itu kita harapkan dapat meningkatkan produktivitas di level menengah ke bawah, sehingga mereka bisa memiliki pendapatan yang jelas serta tetap lalu pada akhirnya bisa berkonsumsi. Hal-hal inilah yang membuat dasar pertumbuhan atau berpindahnya industri ritel dari status underperforms menjadi recovery," tutur Roy.

Ketua Umum Aprindo tersebut juga menambahkan bahwa kondisi inflasi saat ini masih bagus dan dirinya sangat mengapresiasi pemerintah yang berhasil menjaga kondisi tersebut. "Subsidi energi juga kita minta (pemerintah) untuk dijaga, mengingat subsidi energi ini yang sangat mendukung kapasitas dari masyarakat kita khususnya masyarakat level menengah ke bawah dapat tetap berkonsumsi," katanya usai menghadiri acara diskusi.

Menurut Roy, dengan masyarakat tetap berkonsumsi maka berarti industri ritel dapat terus bergerak, tumbuh, dan ekspansi serta bisa juga menggerakkan sektor atau industri lainnya. Sektor-sektor yang kemungkinan terdampak positif dari proyeksi pertumbuhan industri ritel, seperti sektor transportasi, pabrik makanan, minuman dan masih banyak lagi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement