Kamis 14 Feb 2019 09:44 WIB

TKN: Kami Serang dengan Data dan Fakta

Penampilan Jokowi yang ofensif bukan berarti dia bersikap agresif terhadap oposisi.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Ratna Puspita
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir.
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) meluruskan sikap ofensif yang kerap dilakukan calon presiden (capres) Joko Widodo. TKN mengatakan, penampilan Jokowi yang ofensif itu bukan berarti dia bersikap agresif terhadap kubu oposisi.

"Ini yang mau saya klarifikasi, ofensif itu bukan berarti agresif, tetapi apa yang kami bicara ofensif itu berdasarkan fakta dan data," kata Ketua TKN Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Erick Thohir di Jakarta, Kamis (14/2).

Erick lantas menjelaskan pernyataan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang menyebut TKN memasuki fase perang total. Erick mengatakan, perang total yang dimaksud bukan berarti TKN akan menghalalkan segala cara untuk memenangi kontestasi lima tahunan ini.

Erick mengatakan, perang habis-habisan yang dimaksud adalah bagaimana tim pemenangan memetakan satu per satu wilayah guna memastikan kemenangan. "Kami pastikan kami harus menang dan alhamdulillah sudah menang," kata Erick lagi.

Erick menilai wajar jika capres pejawat mulai melakukan serangan kepada lawan politiknya. Dia mengatakan, selama ini Jokowi kerap menerima serangan, sehingga dia ingin mengklarifikasinya.

Serangan yang dimaksud Erick berkaitan dengan beragam fitnah yang ditujukan kepada Presiden ketujuh RI tersebut. "Beliau ini justru yang dizalimi selama empat tahun, masa gaboleh bicara, terus kalau bicara dibilang ofensif, nah bukan," kata Erick.

Sementara, Moeldoko mengatakan, Jokowi bukan tampil ofensif. Dia mengatakan, melainkan dia tengah merubah gaya. Menurutnya, Jokowi hanya merespons mengenai isu-isu yang dilontarkan oposisi yang diambil sebagai langkah unutk menjaga kepentingan rakyat.

"Apalagi isu bocor (anggaran), itu kan sangat menyakitkan rakyat, bayangkan mekanisme apa yang sudah diambil itu, mengenai itu bayangkan, BPK dilecehkan, BPKP, LKPP juga dilecehkan, fraksi sendiri juga dilecehkan dianggap tidak profesional. Nah, ini yang kita jaga, beliau ambil posisi yang kita rasa untuk membela rakyatnya," katanya.

Sebelumnya, Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) menggelar konferensi pers pada Rabu (13/2) malam. Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua TKN Moeldoko mengungkapkan, saat ini kubu pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin masuk dalam status perang total.

"Kami turunkan sedikit ke strategi, jadi saat ini kami menyebutnya dengan istilah dengan perang total, dimana hal-hal yang kita kenali adalah menentukan center of gravity (cek) dari sebuah pertempuran itu," kata Moeldoko.

Dia mengatakan, TKN telah memiliki pusat grafitasi terkait pemilu 2019. Dia mengatakan, pengetahuan akan center of gravity itu membuat TKN sudah memiliki langkah-langkah yang harus diambil guna memenangi kontestasi lima tahunan ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement