Kamis 14 Feb 2019 12:42 WIB

Pelindo III Targetkan Pendapatan Rp 11,2 Triliun

Pendapatan didorong dari peningkatan arus peti kemas.

Suasana proses pemuatan gerbong kereta tipe 'Broad Gauge' kedalam lumbung kapal untuk dikirim ke Bangladesh, di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (20/1/2019).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Suasana proses pemuatan gerbong kereta tipe 'Broad Gauge' kedalam lumbung kapal untuk dikirim ke Bangladesh, di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (20/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III menargetkan pendapatan hingga mencapai Rp 11,2 triliun di tahun 2019. Nilai ini naik 11 persen dibanding tahun 2018 sekitar Rp 10 triliun.

Sekretaris Peusahaan Pelindo III Faruq Hidayat dalam keterangan persnya di Surabaya, Kamis (14/2), mengatakan target pendapatan itu akan didorong dari peningkatan di segala segmen bisnis operasional. Salah satunya, perseroan akan meningkatkan arus peti kemas yang ditarget mencapai 5,7 juta TEUs, atau naik sekitar tujuh persen dibanding capaian tahun 2018 sebesar 5,3 juta TEUs.

Ia mengatakan, target capaian peti kemas akan didorong dari peningkatan arus peti kemas di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, seiring selesainya pekerjaan pendalaman kolam pelabuhan dari sebelumnya minus 8 meter LWS (low water spring/rata-rata permukaan air laut) menjadi minus 12 meter LWS. Selain itu, kata dia, juga akan didorong dari peningkatan arus peti kemas transhipment domestik yang dipicu oleh tarif khusus 65 persen dari tarif normal, dan peningkatan arus peti kemas di Pelabuhan Banjarmasin, Pelabuhan Bagendang Sampit, dan Pelabuhan Bumiharjo.

"Kami optimistis dengan target itu, sebab di wilayah Timur seperti di Kupang juga ada pembangunan industri mangan, serta di Waingapu juga ada pembangunan industri gula, hal ini diharapkan menjadi salah satu pendorong," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement