Kamis 14 Feb 2019 13:15 WIB

BNI Syariah Bukukan Laba Bersih Rp 416,08 Miliar

Laba bersih BNI Syariah meningkat 35,67 persen pada tahun lalu

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Karyawan melayani transaksi nasabah di kantor layanan BNI Syariah. ilustrasi
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan melayani transaksi nasabah di kantor layanan BNI Syariah. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BNI Syariah bukukan laba bersih Rp 416,08 miliar pada 2018. Laba bersih tersebut naik 35,67 persen dibanding tahun 2017.

Menurut Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo, kenaikan laba tersebut disokong oleh ekspansi pembiayaan, peningkatan fee based, dan rasio dana murah yang optimal. "Ditengah gejolak global, perang dagang, melambat pertumbuhan ekonomi global, BNI Syariah masih dijaga Allah bisa tumbuh di atas rata-rata industri," kata dia dalam paparan kinerja BNI Syariah, di Jakarta Selatan, Kamis (14/2).

Per Desember 2018, Aset BNI Syariah mencapai Rp 41,05 triliun atau tumbuh sebesar 17,88 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dari sisi bisnis, khususnya penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) BNI Syariah mencapai Rp 35,50 triliun atau tumbuh 20,82 persen dengan jumlah nasabah mencapai lebih dari tiga juta.

Komposisi DPK tersebut didominasi oleh dana murah (giro dan tabungan) yang mencapai 55,82 persen. Komposisi dana murah ini juga meningkat jika dibanding tahun sebelumnya sebesar 51,60 persen.

Pada 2018, BNI Syariah juga telah meningkatkan pangsa pasar menjadi 8,85 persen dari 7,7 persen pada 2015. "Tahun 2019 semoga kita bisa tembus 10 persen," katanya.

Dari sisi penyaluran dana, BNI Syariah telah menyalurkan Pembiayaan sebesar Rp 28,30 triliun atau naik 19,93 persen. Komposisi pembiayaan tahun 2018 disumbang oleh segmen Konsumer sebesar Rp13,92 triliun (49,17 persen), diikuti segmen Komersial Rp 7,00 triliun (24,74 persen), segmen Kecil dan Menengah sebesar Rp 5,97 triliun (21,09 persen), segmen Mikro Rp1,08 triliun (3,82 persen), dan Hasanah Card Rp 332,69 miliar (1,18 persen).

Dalam menyalurkan pembiayaan BNI Syariah terus menjaga kualitas pembiayaan, dimana pada tahun 2018 berhasil menjaga rasio Non Performing Financing (NPF) dibawah tiga persen yaitu sebesar 2,93 persen. "Pada 2019, kami menargetkan kenaikan laba 34 persen jadi Rp 550 miliar," kata Abdullah. Sementara NPF akan dijaga di kisaran 2,75 persen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement