REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Victoria Beckham telah menjadi desainer terbaru yang melarang penggunaan kulit hewan eksotis dari koleksinya. Perempuan berusia 44 tahun itu mengatakan peraturan larangan barunya dalam upaya mencerminkan keinginan pelanggan.
Juru bicara merek Victoria Beckham mengatakan telah berupaya menggunakan produk yang lebih bersumber etis, juga memiliki dampak lingkungan yang lebih sedikit.
“Kami dengan senang hati mengonfirmasi akan berhenti menggunakan kulit hewan eksotis di semua koleksi mendatang pada presentasi pakaian siap pakai musim gugur/dingin 2019. Keputusan ini mencerminkan tidak hanya keinginan merek kami, tetapi juga keinginan pelanggan kami,” katanya, seperti yang disiarkan di Independent, Selasa (12/2).
Meskipun tidak pernah menggunakan bulu dalam desainnya, label Victoria Beckham telah menjual tas tangan dan sepatu berbahan kulit ular. Mereka mengatakan larangan itu akan dimulai dari musim gugur ini dan perlu waktu dalam proses peniadaan barang-barang tersebut.
Pengumuman ini diapresiasi oleh organisasi hak-hak hewan, PETA. Direktur PETA Elisaa Allen mengungkapkan di belakang setiap tas buaya, ular, atau sepasang kadal ada kematian yang kejam.
“PETA meminta merek-merek mewah lainnya untuk mengikuti jejaknya (Beckham)” ujar Allen.
Keputusan Beckham datang hanya dua bulan setelah Chanel mengumumkan tidak akan lagi menggunakan kulit atau bulu eksotis dalam desain masa depan menjelang pertunjukan Metiers d’Art sebelum musim gugur Desember mendatang. Beckham juga bergabung dengan prang-orang seperti Vivenne Westwood dan Diane Von Furstenberg. Dua orang tersebut berjanji tidak menggunakan bulu dan kulit eksotis dalam koleksi mereka.