Kamis 14 Feb 2019 17:45 WIB

Bahas Pulau Komodo Ditutup, Bupati: Libatkan Pengusaha

Untuk menutup Pulau Komodo perlu banyak pertimbangan dari berbagai sisi.

Komodo di Taman Nasional Pulau Komodo (ilustrasi)
Foto: Republika TV/Fian Firatmaja
Komodo di Taman Nasional Pulau Komodo (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dula mengatakan, pelaku usaha pariwisata di daerahnya perlu dilibatkan. Khususnya,  untuk bersama-sama mengkaji rencana penutupan Pulau Komodo di Taman Nasional Komodo.

"Rencana penutupan Pulau Komodo ini harus dikaji bersama pelaku-pelaku bisnis pariwisata di Manggarai Barat, jangan sampai mendatangkan kerugian besar bagi mereka," kata Agustinus, Kamis (14/2).

Ia mengatakan, pelaku usaha wisata di daerah setempat yang selama ini berhubungan langsung dan bertransaksi dengan pelaku wisata maupun wisatawan dari kalangan domestik maupun luar negeri. Menurut Agustinus, untuk menutup Pulau Komodo perlu banyak pertimbangan dari berbagai sisi.

Salah satunya, lanjut dia, berkaitan dengan kepentingan wisatawan yang selama ini memiliki animo tinggi untuk berkunjung ke destinasi wisata yang tekenal sebagai habitat satwa purba Komodo (varanus komodoensis) itu. "Artinya betul-betul harus dikaji secara mendalam dari pemerintah pusat sehingga dampak dari penutupan bisa diantisipasi," katanya.

Agustinus mengatakan, pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang akan membentuk tim pengkaji terkait kemungkinan penutupan Pulau Komodo pada Januari 2020. Karena itu, ia berharap upaya pengkajian tersebut juga melibatkan pelaku bisnis yang berkencimpung di dalamnya.

Agustinus menambahkan, selain itu rencana kerja sama pengelolaan Taman Nasional Komodo yang melibatkan Pemerintah Provinsi NTT juga perlu kajian mendalam.  "Syukur kalau dikelola provinsi menjadi lebih baik karena tidak mudah mengelola kawasan wisata Komodo yang begitu luas," katanya. 

Sebelumnya, Pemprov NTT  berencana untuk menutup  lokasi wisata Taman Nasional Komodo dari kunjungan wisatawan selama satu tahun. Hal itu sebagai upaya meningkatkan jumlah populasi komodo dan rusa, yang menjadi makanan utama hewan langka tersebut.

"Pemerintah NTT akan melakukan penataan terhadap kawasan Taman Nasional Komodo agar menjadi lebih baik, sehingga habitat komodo menjadi lebih berkembang. Kami akan menutup Taman Nasional Komodo selama satu tahun," kata Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat.

Baca juga: Gaya Hidup 'BPJS' Buat Selebritis Terjun ke Prostitusi

Baca juga: Ruhut: Ahok Ibarat Pengemudi Mobil, tak Mau Melihat Spion

Dia mengatakan kondisi habitat komodo di Kabupaten Manggarai Barat, ujung barat Pulau Flores, itu sudah semakin berkurang serta kondisi tubuh komodo yang kecil sebagai dampak berkurangnya rusa yang menjadi makanan utama komodo.

"Kondisi tubuh komodo tidak sebesar dulu lagi, karena populasi rusa sebagai makanan utama komodo terus berkurang karena maraknya pencurian rusa di kawasan itu," tegas Viktor. Dia khawatir, apabila rusa semakin berkurang, tidak tertutup kemungkinan komodo akan saling memangsa untuk mempertahankan hidup. 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement