Kamis 14 Feb 2019 17:28 WIB

Kapolri dan Kemenlu Lepas 322 Personel untuk Misi Perdamaian

Untuk pertama kalinya Polwan ikut dalam misi perdamaian.

Kapolri Jendral Tito Karnavian memaparkan rilis akhir tahun Polri di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Kamis (27/12).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Kapolri Jendral Tito Karnavian memaparkan rilis akhir tahun Polri di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Kamis (27/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi melepas 322 personel kepolisian untuk misi perdamaian di sejumlah negara di Afrika. Untuk pertama kalinya, polisi wanita (Polwan) ikut dalam misi perdamaian.

"Ini adalah salah satu prestasi dan kebanggaan karena dipercaya oleh PBB kembali di 2019 mengirimkan jumlah personel cukup banyak ke beberapa negara," ujar Kapolri di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Kamis (14/2).

Dari 322 personel, 140 tergabung dalam Satuan Tugas Garuda Bhayangkara Formed Police Unit (FPU) 1 "United Nations Multidimensional Integrated Stabilization Mission in the Central African Republic" (MINUSCA). Sebanyak 14 di antaranya untuk pertama kalinya merupakan polwan. Selanjutnya sisanya berada dalam Satgas Garuda Bhayangkara II FPU 11 "United Nation and African Union Mission in Darfur" (UNAMID) yang merupakan rotasi 140 personel sebelumnya dan tambahan baru.

Tito Karnavian menuturkan pengiriman personel untuk misi perdamaian merupakan suatu kebanggaan dan sekaligus peluang untuk menunjukkan eksistensi Polri di ranah internasional. Selama ini Polri disebutnya sudah mengirim personel untuk misi perdamaian dan dikenal di kalangan dunia memiliki potensi yang bagus.

"Untuk itu ini kesempatan bagi kita untuk berprestasi, sekaligus untuk melaksanakan apa yang sudah dipesankan dalam konstitusi kita, untuk menjaga perdamaian dunia," ujar Kapolri.

Ia pun berpesan kepada personel agar menjalankan tugas dengan baik selama di lokasi penugasan karena membawa nama baik bangsa dan institusi. Ia juga mendoakan agar personel dapat kembali ke Tanah Air dengan selamat. Sementara itu, Menlu mengatakan polisi merupakan salah satu elemen penting dari komponen misi perdamaian dari Indonesia.

"Kita sangat bangga bahwa 'peacekeeper' Indonesia selama ini telah membawa nama baik RI di luar negeri," ujar Menlu.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement