Kamis 14 Feb 2019 17:36 WIB

Perayaan Valentine Perdana di Saudi Berkah Bagi Pedagang

Valentine mulai dirayakan sejak fatwa boleh merayakannya dikeluarkan di Saudi.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Nashih Nashrullah
Pengunjung melihat pernak-pernik bernuansa valentine di salah satu gerai di Denpasar, Bali, Jumat (12/2).
Foto: Antara/Wira Suryantala
Pengunjung melihat pernak-pernik bernuansa valentine di salah satu gerai di Denpasar, Bali, Jumat (12/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH— Hari ini, Kamis (14/2)  banyak yang merayakan Hari Valentine atau biasa disebut Hari Kasih Sayang. 

Meskipun perayaan Valentine berasal dari tradisi Romawi dan sejumlah ulama melarang Muslim ikut merayakannya, namun di Arab Saudi Hari Valentine kini bukan menjadi hal tabu lagi. 

Kini, mawar merah tidak lagi disembunyikan di ruang belakang toko bunga di Saudi. Cokelat berbentuk hati juga tidak lagi dijual di bawah konter saat Hari Valentine. 

Sebelumnya pada 2016, polisi agama Saudi memang melakukan pembatasan terhadap perayaan Valentine.

Namun, pada 2018, seorang tokoh agama Saudi mengeluarkan fatwa yang menyebut perayaan Valentine itu tidak haram. Kali itu menjadi pertama kalinya di Kerajaan Saudi, warga  bisa merayakan Hari Valentine. 

Mantan presiden Komisi untuk Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan di Makkah, Syekh Ahmed Qasim Al-Ghamdi, mengumumkan di televisi bahwa merayakan Hari Valentine tidak bertentangan dengan ajaran Islam. 

Ia mengatakan, merayakan kasih sayang itu tidak terbatas pada non-Muslim. Menurutnya, Hari Valentine dirayakan di seluruh dunia, seperti halnya Hari Ibu, sebagai aspek positif dari kemanusiaan.  

Dilansir di Arab News, Kamis (14/2), Hari Valentine memberikan keuntungan bagi bisnis di Saudi, seperti halnya toko bunga, restoran, kafe, klinik kosmetik, dan salon kecantikan. 

Merek cokelat dan makanan gourmet, seperti Godiva, juga telah menyiapkan produk-produk Hari Valentine. 

Chocolatier (ahli dalam mengolah dan memahami struktur konten cokelat) lokal kelas atas di Saudi, Abdulaziz Al-Noman, bekerja sama dengan pengecer Rubaiyat dan Fitaihi Jewelry untuk menawarkan pelanggan kotak cokelat dan bunga gratis. 

Sementara Fitaihi, merek Saudi yang terkenal, menawarkan diskon untuk gelang dan liontin cinta untuk apa yang mereka sebut "acara yang sangat istimewa."  

Seorang perancang perhiasan dan wajah Nadine Jewellery, Nadine Attar, telah mendedikasikan sebuah garis khusus bertajuk "A Journey of Love" untuk Hari Valentine.

Koleksi yang terbatas tersebut mengutip ayat-ayat dari Alquran dan penyair Arab terkenal seperti Khalil Gibran dan al-Mutanabi. 

Menurut Attar, koleksinya itu akan berhenti produksi setelah barangnya habis. Selain kaum hawa, Attar juga mengincar kaum adam.

Ia juga telah memproduksi cufflink (perhiasan untuk lengan baju) berbahan alumunium merah dan gelang lengan alumunium dengan ujung merah. 

“Saya ingin perhiasan koleksinya itu menjadi pusaka,” katanya kepada Arab News. 

Selain itu, berkenaan Valentine ini, merek lingerie Nayomi juga meluncurkan kampanye bersama dengan tagar #CelebrateRomanceWithNayomi, dengan diskon hingga 25 persen untuk koleksi cinta. 

Tidak hanya itu, ia juga memberikan pengiriman gratis bagi semua pesanan hingga Hari Valentine ini.  

Pusat kebugaran seperti ReFit Gym juga menawarkan diskon untuk keanggotaan baru. Di tempat lain, supermarket seperti Manuel dan Al-Tamimi memiliki penjualan khusus untuk produk-produk seperti cokelat, boneka beruang, dan mawar merah. 

The Foursquare City Guide telah mendaftarkan 15 tempat romantis di Jeddah untuk makan malam Valentine. Daftar tempat romantis itu termasuk restoran Prancis Le Traiteur, Lounge Zodiac di Al-Andalus, restoran Italia Il Gabbiano di Corniche (kawasan terbuka di tepian pantai), dan restoran Jepang Nozomi di Al-Rawdah.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement