REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Walikota Jakarta Selatan, Marullah Matali menyebut Jembatan gantung 'Indiana Jones' sebagai penghubung peradaban antara kelurahan Srengseng Sawah, kecamatan Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan dengan kelurahan Pasir Gunung Selatan, kelurahan Cimanggis, Depok.
Menurutnya, meski hanya terpisah oleh sungai Ciliwung dengan jarak sejauh lemparan batu, hal itu akan menjadi hambatan bagi warga di kedua kampung yang berseberangan untuk saling berinteraksi satu sama lain. "Jembatan itu bukan cuma sekedar bangunan fisik tapi berarti juga peradaban karena ada dua kampung yang kalau tidak disambungkan dengan itu, bisa tidak silaturrahim. Jadi itu menyambung persaudaraan di antara mereka," kata Marullah saat dihubungi, Kamis (14/2).
Lebih jauh, kata dia, jika jembatan itu tidak ada, warga di kedua kampung yang berbeda itu bisa saja tidak saling berinteraksi atau berkunjung satu sama lain selama bertahun-tahun lantaran harus menempuh jalan memutar. Padahal, kata dia, jembatan itu diperlukan kedua pihak untuk berbagai urusan seperti sekolah, bisnis dan lain-lain.
Sebab itu, lanjut dia, hal ini menjadi perhatian Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. "Ketika pak gubernur baru dilantik, melihat kondisi itu beliau merasa perlu untuk melakukan langkah-langkah yang bisa dilakukan gubernur, karena kalau nggak ada itu, untuk muternya cukup jauh," kata dia.
Dia pun menceritakan betapa mengerikannya jembatan yang sebelumnya biasa digunakan oleh warga sebelum jembatan baru yang diresmikan pada 16 Agustus 2018 itu bisa digunakan. "Dulu jembatannya kaya jembatan sirotol mustakim, salah-salah bisa nyemplung ke bawah. Boleh dikatakan kalau cuma punya nyali satu agak ngeri juga, jadi harus punya beberapa nyali buat nyeberangi itu," tuturnya.
Dia mengaku warga sangat senang saat pemerintah membangun jembatan itu, "Warga sekitar begitu euforia ketika jembatan itu dibangun," kata dia.