Kamis 14 Feb 2019 19:41 WIB

Mural Jakarta Tempo Doeloe Hiasi Penjaringan

Mural ini berada di RW 05 Kelurahan Pluit Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara

Rep: Mimi Kartika/ Red: Esthi Maharani
Mural yang ada di Jalan Kakap, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara mengusung konsep Jakarta Tempo Doeloe, Rabu (13/2).
Foto: Mimi Kartika / Republika
Mural yang ada di Jalan Kakap, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara mengusung konsep Jakarta Tempo Doeloe, Rabu (13/2).

REPUBLIKA.CO.ID, Jakarte punye gaye. Salah satu tulisan bagian dari mural yang ada di Jalan Kakap, Penjaringan, Jakarta Utara. Beragam mural interaktif menghiasi Kampung Tematik Sketsa di kawasan Kota Tua tepatnya di sekitar Galangan VOC, berada di sebrang Museum Bahari.

Tak hanya sebatasan lukisan di dinding, mural ini mempunyai ciri khas mengusung konsep Jakarta Tempo Doeloe. Mural yang berada di wilayah RW 05 Kelurahan Pluit Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara ini menceritakan kehidupan masyarakat Jakarta.

Mural interaktif ini layaknya sebuah studio tiga dimensi (3D), selain gambar ada properti sungguhan. Memadukan benda sungguhan dengan gambar seolah-olah lukisan itu hidup. Salah satunya ada becak yang direkatkan di dinding, tetapi abang tukang becak hanyalah sebuah lukisan.Namun, apabila dipotret dengan sudut pandang yang baik mural ini akan tampak nyata.

photo
Mural yang ada di Jalan Kakap, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara mengusung konsep Jakarta Tempo Doeloe, Rabu (13/2). (Mimi Kartika / Republika)

Mural-mural itu dilukis di tembok kios-kios. Menurut pedagang mie ayam, Adi (32) yang kerap mangkal di Jalan Kakap, mural yang menghiasi dinding tersebut sudah ada sejak perhelatan Asian Games 2018 pada Agustus 2018 lalu.

"Sudah lama pas Asian Games sudah ada," ujar dia saat ditemui Republika, Rabu (13/2) pagi.

Rupanya, pembuatan mural-mural tersebut tak tiba-tiba sembarang orang membuatnya. Mural itu merupakan buah kerja sama antara seniman, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, serta sebuah perusahaan cat sebagai kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

Ketua RW 05, Didi Hermanto menjelaskan, pengerjaan mural itu memang berbarengan menjelang Asian Games 2018. Akan tetapi, pada awalnya pembuatan mural merupakan bagian dari menata kampung menjadi Kampung Tematik Sketsa.

"Memang sifarnya kampung tematik pas berbenturan dengan Asian Games. Mereka pun menyambut juga temanya di situ. Juga untuk wisatawan sebagai objek wisata," jelas Didi.

Ia menjelaskan, kampungnya berada di kawasan Kota Tua, perlintasan Museum Fatahillah menuju Museum Bahari. Kawasan yang sarat akan sejarah dengan gedung-gedung zaman dulu seperti Galangan Kapal VOC.

photo
Mural yang ada di Jalan Kakap, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara mengusung konsep Jakarta Tempo Doeloe, Rabu (13/2). (Mimi Kartika / Republika)

Ada juga Tugu Jangkar, penanda revitalisasi kota perjuangan Jayakarta sebagai titik awal pembangunan Pantura-Jakarta yang diresmikan Gubernur DKI Surjadi Soedidrja pada 1996 lalu. Area itu dilengkapi dengan bangku teman dan area penyintas disabilitas. Menariknya lantai dan tembok di sepanjang area dihiasi lukisan abstrak warna-warni.

Menurut Didi, wisatawan lokal maupun asing biasanya ramai ketika akhir pekan ataupun hari libur nasional. Mereka yang melintasi Kampung Tematik Sketsa menyempatkan diri mengabadikan momen di mural-mural interaktif yang instagramable.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement