REPUBLIKA.CO.ID, BRASTAGI -- Para peserta Indonesia Off-Road eXpedition (IOX) 2019 Andalas mulai menghadapi rintangan berat ketika melewati trek Siosar, Brastagi, Sumatra Utara. Trek yang berada di hutan rimba itu membuat 19 peserta harus berjibaku untuk bisa melanjutkan penjelajahan yang dimulai dari Medan, Sabtu (9/2) lalu.
Menurut Team Leader IOX 2019 Andalas, Syamsir Alam, akibat liarnya trek yang dilalui, mayoritas peserta tertinggal dua hari dari jadwal. Dia mengatakan, trek Siosar menjadi rintangan terberat sejauh ini karena seharusnya, dalam waktu empat hari semua rute bisa dilahap.
"Namun kenyataannya hanya peserta terdepan yang mampu memenuhi jadwal waktu yang ditentukan. Mayoritas tertahan didalam track, akibat sulitnya track yang harus dilalui ditambah kerusakan dibanyak kendaraan peserta akibat tidak mampu mengatasi kondisi track yang suit," kata dia, Kamis (14/2).
Ketua Panitia IOX Zulkarnain Danie atau Joel menambahkan, trek IOX 2019 Andalas kali ini adalah yang terberat dari seluruh event IOX yang pernah diikutinya. Padahal cuaca cerah dan tidak hujan. “Kalau saja hujan selesai kita semua," kata Joel yang juga menjadi peserta dari Tim Badak Mopar.
Kondisi trek racikan Syamsir Alam memang membuat seluruh peserta harus berjibaku menghadapi tantangan alam yang ekstrem. Peserta harus mampu melewati tanjakan super tajam, menaiki tembok Cina, lumpur yang dalam, turunan yang curam ditengah cuaca dingin. Bahkan ada trek turunan tajam yang sebagian peserta mengalami slink (tali) winch putus. Putusnya slink winch adalah kejadian yang sebenarnya jarang terjadi.
Peserta motor Dirt Bike IOX juga masuk ke area off-road tapi dengan jalur yang berbada dengan kendaraan 4x4. Trek ini juga tidak mudah dilalui oleh peserta motor. Seluruh peserta basah kuyup akibat harus melalui trek lumpur yang dalam. Bahkan ada peserta yang harus dibantu ditarik karena tidak sanggup nanjak akibat curamnya trek. Hal biasa melihat peserta motor jatuh bangun melahap trek.
Setelah melewati trek berat, rombongan IOX 2019 Andalas bergerak menuju base camp 6 di Dolok Sanggul yang masih di kawasan Danau Toba. "Para peserta diberi kesempatan untuk menikmati keindahan wisata Danau Toba," kata Joel.