REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara memberi apresiasi Fikih Informasi Muhammadiyah. Ia mengatakan Fikih Informasi Muhammadiyah turut serta dalam menekan tersebarnya kabar palsu atau hoaks dari sisi agama.
“Dengan adanya Fikih Informasi Muhammadiyah saya sangat terbantu. Nanti saya ke mana-mana, akan bawa buku ini,” kata Rudi di seminar pra-Sidang Tanwir Muhammadiyah di Bengkulu sebagaimana siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (14/2).
Dia menambahkan akan turut menyebarkan fikih soal informasi tersebut karena memiliki unsur-unsur pencegahan hoaks. “Saya akan bicara ke mana-mana sosialisasi untuk mengelola informasi. Saya berharap buku ini tidak hanya untuk ekosistem Muhammadiyah tetapi harus disebarkan kepada masyarakat umum,” lanjut dia.
Menkominfo mendorong Muhammadiyah agar menjadi lokomotif untuk sosialisasi tentang fikih informasi menuju masyarakat yang lebih tercerahkan melalui literasi sehingga tidak mudah termakan hoaks. Rudi mengatakan pemerintah juga tidak tinggal diam atas adanya hoaks dengan menyisir informasi yang beredar di dunia maya. Pengaduan dari masyarakat juga dibuka secara daring dengan transparan melalui sistem ticketing.
Dengan sistem ticketing, tambah dia masyarakat bisa memantau laporannya itu ditindaklanjuti pemerintah atau tidak. Pada proses penyaringan hoaks Kominfo berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga lain untuk ditindaklanjuti secara terpadu.
Saat ini, hoaks semakin bertambah. Hoaks itu lebih dari yang dilaporkan. Kami melakukan verifikasi dan validasi. Kami selalu berkoordinasi dengan kementrian lainnya. Kalau hoaks terkait dengan kesehatan maka akan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan yang lainnya juga, jelas dia.