REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Ari Lasso menyulap panggung konser "Satu Nada Satu Cinta" menjadi penuh romansa. Lagu-lagu tentang jatuh cinta, pengorbanan, hingga patah hati menghangatkan perasaan ratusan pasang mata yang hadir di Live Space, SCBD, Jakarta, Kamis (14/2) malam.
Ari menjadi penampil kedua setelah sebelumnya ada grup musik Java Jive. Ada yang berbeda dengan aksi panggung Ari malam tadi. Bukan hanya bunyi-bunyian gitar, bas, kibor, dan drum yang mengiringi suara merdu Ari.
Penyanyi kelahiran Madiun 17 Januari 1973 ini juga mengajak violis muda bernama Didit untuk ikut mengawal aksinya. Sontak, lagu-lagu Ari menjadi sedikit lebih mewah. Mantan vokalis Dewa 19 ini juga menggandeng dua backing vocal sebagai pelengkap penampilannya.
Ari memilih tembang "Arti Cinta" sebagai pembuka penampilan. Baru lagu pertama, penonton sudah dibuatnya "meleleh". Lirik romantis, suara renyah, ditambah aksi Ari yang komunikatif dengan penonton membuat performanya menarik. Dia kerap menyodorkan pelantang kepada penonton sebagai tanda ajakan bernyanyi bersama.
Terdapat dua lagu yang dinyanyikan secara duet yakni "Karena Ku T'lah Denganmu" bersama Ariel Tatum serta "Aku dan Dirimu" bersama Bunga Citra Lestari (BCL). Namun semalam, posisi Ariel dan BCL digantikan oleh salah satu backing vocal bernama Icha.
Ari sempat mendoakan penonton terkait persoalan asmara. "Semoga yang belum punya penjaga hati, segera punya ya," kata dia. Ari lalu melanjutkan penampilannya dengan lagu "Penjaga Hati". Pun dengan "Lirih" dan "Cinta Sejati" yang dibawakannya secara medley.
Menurut Ari, salah satu yang istimewa di konser "Satu Nada Satu Cinta" adalah dia membawakan lagu yang jarang dinyanyikan secara langsung yaitu "Patah Hati". Sebab, kata dia, tingkat kesulitan lagu tersebut cukup tinggi. Namun sepertinya Ari mampu mengatasinya dengan baik.
Di tengah konser, ayah lima anak ini menjelaskan sedikit tentang dua lagu ciptaannya yang akan dinyanyikan. Lagu "Perbedaan" terinspirasi dari hubungan Ari dengan istri sewaktu belum menikah.
"Itu terinspirasi dari hubungan kami sekitar tahun 1997-1998, pas reformasi-lah," ujarnya. Sementara, tembang "Cinta Terakhir" dibuat Ari usai istrinya, Vita Dessy, melahirkan anak keempat.
Baca juga, Nostalgia 1990-an Bersama Java Jive.
Ari mengajak penonton melonjak-lonjak saat menyanyikan "Rahasia Perempuan" dan "Misteri Ilahi". Penonton pun langsung menyanggupi ajakan tersebut. Irama gembira yang berpadu dengan keriangan penonton membuat suasana semakin cair. Tak terasa waktu hampir memasuki tengah malam.
Setelah puas melonjak-lonjak, pria yang pernah menjadi juri di ajang pencarian bakat ini menurunkan ritmenya. Kali ini dia mengajak penggemar menikmati lagu sendunya yang tersohor, "Hampa". Dalam kesempatan itu, Ari juga membawakan beberapa lagu Dewa 19 yakni "Elang", "Kangen", dan "Kamulah Satu-Satunya".