REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Presiden membuka Tanwir Muhamadiyah 2019 yang digelar di Bengkulu dengan menyampaikan apresiasi terhadap badan usaha Muhammadiyah. Menurutnya, Muhammadiyah telah memberikan sumbangsih dalam membangun bangsa melalui badan usaha yang bergerak di banyak bidang, khususnya pendidikan dan kesehatan. Bahkan, Jokowi juga "pamer" bahwa riwayat anggota keluarganya tak lepas dari lingkungan Muhammadiyah.
"Ibu Iriana itu kuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Cucu saya, Ethes, lahir di RS PKU Muhamadiyah Solo. Mungkin, ada yang belum tahu," katanya disambut tawa hadirin, Jumat (15/2).
Jokowi juga menyampaikan apresiasinya terhadap perkembangan organisasi Muhammadiyah yang cukup masif. Ia memandang organisasi seperti Ikatan Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Remaja Muhammadiyah, dan Aisyiah berkembang pesat dan banyak berkontribusi pada pembangunan.
"Saya pernah datang ke universitas yang dipimpin perempuan semuanya, yakni Universitas Aisyiah Jogja," katanya.
Presiden juga memanfaatkan momentum Tanwir Muhammadiyah untuk mengingatkan keluarga persyarikatan ikut merawat persaudaraan ukhuwah di antara keberagaman dan perbedaan. Jokowi melihat bahwa perbedaan suku, agama, dan ras merupakan sunatullah dan perlu diresapi sebagai sebuah anugerah.
"Yang terakhir, saya ingin ingatkan bahwa bangsa ini bangsa besar dengan penduduk 260 juta kita dianugerahi perbedaan suku, agama, ras, saya ajak merawat persaudaraan ukhuwah," katanya.