REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Penerbangan di Bandara Internasional Dubai untuk sementara ditangguhkan, Jumat pagi (15/2). Menurut seorang juru bicara bandara, hal itu disebabkan karena adanya dugaan aktivitas drone (pesawat nirawak).
"Penangguhan ini berlaku mulai 10.13 hingga 10.45 pagi waktu setempat, sebelum penerbangan dinyatakan siap untuk dilanjutkan," kata pengelola Bandara Dubai.
Seorang penumpang yang saat itu berada di Bandara Dubai mengeluh mengenai keterlambatan tersebut melalui Twitter. "Terjebak selama berabad-abad di landasan pacu bandara Dubai, tidak dapat taksi karena pesawat tanpa awak (drone) telah memasuki wilayah udara di sini dan semua penerbangan batal lepas landas!" tulis penumpang itu atas nama @anushwij.
Saat ini layanan di bandara sudah kembali normal. Kantor Media Dubai menulisnya melalui Twitter.
"Ada hukuman berat di Uni Emirat Arab untuk aktivitas drone yang tidak sah," ujar Direktur Jenderal Otoritas Penerbangan Sipil, Jenderal Saif Mohammed al-Suwaidi dalam sebuah wawancara dengan TV Al-Arabiya.
Bandara Dubai merupakan pusat penerbangan Emirates dan Flydubai menjadi bandara tersibuk di dunia bagi pelancong internasional. Bandara ini mampu melayani 81,4 juta penumpang dalam 11 bulan pertama di 2018.
Masalah drone dianggap mengganggu lalu lintas udara komersial dan telah mengambil urgensi baru setelah laporan penampakan drone di sekitar bandara di Inggris dan Amerika Serikat. Pada Januari lalu, penerbangan dari bandara Heathrow London, Inggris dihentikan sekitar satu jam setelah sebuah drone terlihat melintas. Hal yang sama juga terjadi di terminal kedatangan Bandara Internasional Newark Liberty, New Jersey Amerika Serikat. Bandara Gatwick, bandara tersibuk kedua di London, juga sangat terganggu oleh penampakan drone pada Desember 2018.