Sabtu 16 Feb 2019 08:42 WIB

Iran Akui Peluncuran Satelit Kedua Gagal

Iran membantah peluncuran satelit melanggar resolusi Dewan Keamanan AS.

Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif.
Foto: The Guardian
Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dalam wawancara dengan NBC News yang dipublikasikan, Jumat (15/2), mengatakan usaha Iran meluncurkan satelit kedua dalam dua bulan terakhir gagal. Upaya Iran meluncurkan satelit bulan lalu juga gagal.

Meskipun keduanya gagal, konfirmasi Zarif nampaknya meningkatkan ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat. Amerika khawatir dengan teknologi balistik jarak jauh yang digunakan untuk mengirim satelit ke ruang angkasa juga digunakan untuk meluncurkan hulu ledak.

Baca Juga

Perwakilan Dewan Keamanan Nasional AS tidak langsung menanggapi permintaan untuk mengomentari hal tersebut. Iran memandang program luar angkasa miliknya sebagai suatu kebanggaan nasional. Iran membantah peluncuran satelit dan uji coba rudal melanggar resolusi Dewan Keamanan AS.

Pada Januari, Iran mengatakan satelit yang dicoba diluncurkan tidak mencapai kecepatan yang memadai dan akhirnya gagal. Menurut Kementerian Telekomunikasi Iran, pada saat itu, salite yang bernama Payam, dimaksudkan untuk tujuan pencitraan dan komunikasi selama tiga tahun.

Iran meluncurkan satelit pertama yang diuat di dalam negeri pada 2009, saat negara tersebut memperingati 30 tahun Revolusi Islam. Bulan ini, Iran kembali merayakan peringatan Revolusi Islam yang sudah memasuki tahun ke-40.

Kementerian Luar Negeri Iran tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar soal laporan NBC News yang secara luas dikutip oleh sejumlah media, termasuk Kantor Berita Nasional IRNA.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement