REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Penasihat Keamanan Gedung Putih John Bolton berbicara dengan Penasihat Pertahanan Perdana Menteri India Ajit Doval, Sabtu (16/2). Kementerian Luar Negeri India melaporkan Bolton mengatakan Amerika Serikat (AS) berjanji mendukung India membawa pelaku serangan bom mobil di Kashmir kehadapan keadilan.
"Kedua Penasihat Keamanan Nasional berjanji berkerja sama untuk memastikan Pakistan tidak lagi menjadi tempat aman bagi Jaish-e-Mohammad dan kelompok-kelompok teror untuk menyerang India, AS dan kawasan lainnya," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri India, Sabtu (16/2).
Pasukan milisi Jaish-e-Mohammad yang bermarkas di Pakistan mengaku bertanggung jawab atas serangan bom mobil yang menewaskan 44 pasukan keamanan India itu. Dalam sambungan telponnya dengan Doval, Bolton mengatakan AS akan mendukung India untuk melakukan bela diri melawan terorisme di perbatasan.
"Mereka memutuskan meminta Pakistan bertanggung jawab sesuai kewajiban mereka atas resolusi PBB," kata Kementeri Luar Negeri India.
Kejadian ini meningkatkan ketegangan antara India dan Pakistan. India meminta Pakistan untuk melakukan sesuatu memberantas Jaish-e-Mohammad. Pakistan mengutuk serangan tersebut tapi mereka membantah terlibat.
Sebelumnya Perdana Menteri India Narendra Modi berjanji akan 'menanggapi dengan keras' serangan bom mobil di Kashmir. India juga sempat mengatakan akan segera melakukan langkah-langkah diplomatik untuk mengisolasi Pakistan yang mereka tuduh mendukung kelompok pelaku serangan tersebut.
"Kami akan memberikan balasan yang setimpal," kata Modi dalam pidatonya dalam acara pemerintah, seperti dilansir di Aljazirah.