Sabtu 16 Feb 2019 14:43 WIB

Ini yang akan Dikritisi dan Ditawarkan Prabowo Saat Debat

Prabowo akan mengkritisi pemerintahan Jokowi yang melakukan impor pangan.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan sambutan saat kunjungan di Grobogan, Jawa Tengah, Kamis (14/2/2019).
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan sambutan saat kunjungan di Grobogan, Jawa Tengah, Kamis (14/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Calon presiden nomor 02 Prabowo Subianto akan menekankan visi misinya terkait Swasemba Energi dan Pangan dalam Debat Capres yang akan diselenggarakan esok, Ahad (17/2). Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Capres-Cawapres nomor 02, Andre Rosiade menjelaskan, saat ini Prabowo telah menguasai seluruh materi terkait dengan topik debat besok yang akan mengangkat tema energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.

Prabowo juga akan menyampaikan langkah-langkah yang akan ditempuh untuk menjadikan Indonesia produsen biodiesel dunia. Di sisi lain, pihaknya juga akan melakukan kebijakan revitalisasi hutan yang saat ini sebanyak 88-90 juta hektare telah rusak, atau sekitar 600-800 ribu hektare per tahun.

Baca Juga

"Kita akan revitalisasi, bangun kembali hutan. Misalnya dengan melakukan penanaman pohon aren secara tumpang sari, sehingga akan menghasilkan biodiesel dan mendorong Indonesia menjadi negara superpower bidang energi," ucap dia, kepada Republika.co.id, Sabtu (16/2).

Dalam topik swasembada pangan, Prabowo juga akan mengkritisi pemerintahan Jokowi yang melakukan impor pangan di saat petani panen. Dalam programnya, Prabowo akan mendorong sektor pertanian menjadi sektor pertumbuhan ekonomi.

"Di saat pemerintah Jokowi berjanji manis di 2014, impor beras di saat petani padi panen, impor gula di saat petani tebu panen. Insyaallah Pak Prabowo akan memangkas kebijakan itu dan Insyaallah akan swasembada pangan," kata Andre.

Sementara itu mengenai infrastruktur yang menjadi salah satu proyek unggulan pemerintah, Prabowo akan mengkritisi mengenai perencanaan yang tidak matang. Seperti pembangunan tol Trans Jawa yang dikritisi karena tarif yang mahal menyebabkan truk tidak melewati tol tersebut, atau seperti LRT di Palembang yang tidak berjalan optimal atau sepi penumpang sehingga menguras keuangan negara.

Menurut Andre, intinya infrastruktur ada dua hal. Pertama, perencanaan yang matang sehingga infrastruktur yang dibangun bisa dipergunakan, bukan hanya sebatas pencitraan. Kedua, bagaimana pembangunan infrastruktur tidak membebani APBN atau menambah hutang.

"Pak Prabowo sudah siap lahir dan batin, secara materi sudah dikuasai. Pak Prabowo akan menawarkan indonesia akan menjadi negara super power bidang energi, Indonesia adalah penentu kebijakan dunia dengan bidang energi," ujar Andre.

Menurut Andre, energi merupakan salah satu topik yang sangat penting karena Indonesia yang memiliki sumber daya alam dan energi yang besar akan mengalami defisit energi dalam waktu dekat, seperti minyak yang diprediksi akan habis dalam 10 tahun, gas dalam 25 tahun, dan batu bara dalam waktu 40 tahun.

"Itu butuh pemerintah yang tidak hanya 'Kerja, kerja, kerja', tapi butuh pemerintah yang Kerja keras, cerdas, tuntas dan ikhlas. Pak Prabowo menawarkan itu," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement