Ahad 17 Feb 2019 00:03 WIB

Nigeria Tunda Pemilihan Umum Lima Jam Sebelum Dibuka 

Penundaan karena bahan baku pemungutan suara belum tersebar ke seluruh Nigeria.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolanda
Bendera Nigeria (ilustrasi)
Foto: mapsofworld.com
Bendera Nigeria (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KANO -- Komisi pemilihan umum Nigeria mengumumkan penundaan pemilihan presiden lima jam sebelum tempat pemungutan suara dibuka. Pemilihan presiden ditunda sampai tanggal 23 Febuari dengan alasan yang tidak jelas hanya menyebutkan ada 'kendala' yang belum tertangani. 

Kabarnya penundaan ini karena bahan baku pemungutan suara belum tersebar ke seluruh Nigeria. Penduduk negara terpadat dan demokrasi terbesar di Afrika ini marah dengan keputusan tersebut. Banyak yang pindah karena ingin mendapatkan kesempatan memilih. 

"Ini keputusan yang sulit untuk diambil tapi harus dilakukan demi kesuksesan pemilihan umum dan konsolidasi demokrasi kami," kata ketua komisi pemilihan umum Nigeria Mahmood Yakubu di Abuja, Sabtu (16/2). 

Yakubu mengatakan ia belum dapat menjelaskan detailnya. Ia menambahkan peninjauan logistik serta keinginan untuk melaksana pemungutan suara yang kridibel membuat komisi pemilihan umum memutuskan tanggal yang sudah direncanakan sebelumnya tidak bisa dilakukan.  

Nigeria juga menunda pemilihan presiden sebelumnya tahun 2015 karena alasan keamanan di bagian utara negara tersebut. Wilayah yang sampai saat ini di bawah ancaman ekstremis Islam. 

"Setiap petunjuk pemilihan digelar dengan mencemaskan sama sekali tidak dapat diterima dan akan menjadi pemicu pemilihan umum menjadi bencana," kata lembaga swadaya masyarakt pemantau pemilu, Situasion Room. 

Lebih dari 84 juta pemilih di negara dengan penduduk 190 juta ini berharap dapat menyambangi tempat pemungutan suara untuk memutuskan siapa yang akan menjadi presiden berikutnya. Petahana Presiden Muhammad Buhari atau miliuner mantan Wakil Presiden Atiku Abubakar. 

Kedua kandidat telah berjanji bekerja sama demi menggelar pemilihan umum yang damai. Walaupun para pendukung mereka termasuk para pejabat tinggi sudah saling lempar tuduhan tentang intervensi asing dan kecurangan. 

"Ini sangat mengecewakan, tapi Nigeria akan menang," kata Wakil Presiden Nigeria yang menjadi juru bicara Buhari, Yemi Osinbajo di Twitter. 

Osinbajo juga mengatakan Buhari sudah berada di rumahnya untuk melaksanakan pemungutan suara. Ketika Buhari memenangkan pemilihan umum 2015, ia kandidat pertama yang berhasil mengalahkan petahana dalam pemilu yang disebut paling transparan dan minim masalah sepanjang sejarah Nigeria yang sebelumnya dipenuhi oleh kekerasan. 

Kini Buhari kesulitan mempertahankan kekuasannya untuk periode kedua. Masa jabatannya ditandai jatuhnya harga minyak global yang menghantam perekonomian Nigeria sebagai negara yang bergantung dengan minyak. Resesi tiba-tiba menghantam pada tahun 2017, meningkatkan angka pengangguran. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement