Sabtu 16 Feb 2019 20:49 WIB

SDF: Wilayah ISIS di Suriah Tinggal 700 Meter Persegi

Akhir dari gerakan ISIS akan segera diumumkan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Gerakan ISIS (ilustrasi)
Foto: VOA
Gerakan ISIS (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHOUZ-- Komandan Pasukan Demokrasi Suriah (SDF) Jia Furat mengatakan wilayah kekuasaan ISIS di Suriah tinggal 700 meter persegi. SDF memimpin pasukan Kurdi yang didukung pasukan Amerika Serikat (AS) untuk mengusir ISIS dari Suriah.

"Kami ingin mengkonfirmasi Baghouz berada dalam jarak tembak dan dikepung, saat ini ISIS dikeliling lingkungan yang diperkirakan panjangnya dan lebarnya 700 meter," kata Furat, seperti dilansir di Deutsche Welle, Sabtu (16/2).

Baca Juga

Furat mengatakan akhir dari kekhalifahan ISIS di Suriah akan segera diumumkan. Tapi dorongan terakhir ini akan berjalan lambat karena ISIS menggunakan warga sipil sebagai tameng mereka.

"Ini waktu yang sangat singkat, tidak lagi beberapa hari, kami akan mengumumkan secara resmi akhir dari eksistensi ISIS," tambah Furat.

Pengumuman berakhirnya ISIS tersebut membukakan jalan bagi Presiden AS Donald Trump untuk menarik pasukan AS dari Suriah. Sebelumnya Trump mengatakan ISIS akan benar-benar tuntas pada pekan tapi tampaknya ia harus menunggu sedikit lebih lama.

ISIS yang merebut banyak kota di Suriah dan Iraq 2014 lalu telah kehilangan sebagian besar wilayahnya sejak akhir 2017. Kelompok teroris ini terkepung di Lembah Eufrat.

Dengan bantuan serangan udara AS, SDF yang memimpin pasukan Kurdi YPG berhasil menggempur kantong terakhir ISIS di Suriah yang berada di perbatasan Iraq.

Komandan-komandan SDF terkejut mereka bertemu dengan banyak warga sipil. Mereka mengira warga sipil di Baghouz sudah mengungsi. SDF mengira mereka sudah mengosongkan kantong ISIS yang terakhir.

Warga sipil yang mengalami kondisi mengerikan tiba-tiba muncul dari terowongan dan lubang perlindungan di medan perang. Kelompok advokasi Hak Asasi Manusia (HAM) Human Rights Watch memperingatkan komandan SDF untuk tidak mempercepat serangan mereka agar Trump tidak bisa menarik pasukan AS secepatnya dari Suriah.

"Tempo pertempuran tidak boleh didikte oleh keharusan politik, yang paling diutamakan adalah melindungi warga sipil dan kemungkinan sandera," kata Direktur bidang kontra terorisme HRW Nadim Houry kepada AFP

Kelompok pemantau HAM Suriah, Syrian Observatory for Human Right mengatakan sebanyak 240 anggota ISIS sudah menyerah pada Kamis malam dan 200 orang pada Jumat malam. Meski sudah dinyatakan hampir menang tapi rencana Trump menarik pasukan AS dari Suriah banyak menuai kritikan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement