Ahad 17 Feb 2019 02:31 WIB

Jusuf Kalla Apresiasi Film Bali: Beats of Paradise

Kalla berencana menghadiri penayangan film Bali: Beats of Paradise pada Juli 2019.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Ratna Puspita
Sutradara asal Blitar, Jawa Timur, yang berkiprah di Hollywood Livi Zheng berbincang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Foto: Dok Jubir Wapres RI
Sutradara asal Blitar, Jawa Timur, yang berkiprah di Hollywood Livi Zheng berbincang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menerima kedatangan Livi Zheng, sutradara asal Blitar, Jawa Timur, yang kini berkiprah di Hollywood. Keduanya berbincang di rumah dinas Kalla di Jalan Diponegoro, Jakarta, Sabtu (16/2) sore.

Kalla mengapresiasi sejumlah karya Livi yang pada kesempatan tersebut dipertontonkan cuplikannya. Di antara beberapa karya yang dibahas termasuk Bali: Beats of Paradise, Blitar, serta film laga lain yang diproduksi Livi di negeri Paman Sam.

Dikutip dari rilis pers yang diterima Republika.co.id, Kalla meminta Livi terus menggali film tentang Indonesia. Menurut Kalla, film menjadi sarana ampuh memperkenalkan Nusantara dan keragaman budayanya ke hadapan audiens internasional.

Livi baru saja merampungkan film tentang gamelan Bali yang berjudul Bali: Beats of Paradise. Pada kesempatan tersebut, Kalla menyatakan rencananya menghadiri penayangan film Bali: Beats of Paradise di Jakarta pada Juli 2019.

Sineas sudah terlebih dulu tayang di bioskop Amerika Serikat dan Filipina. Kepada Kalla, Livi menceritakan pembuatan film tersebut sekaligus perjuangan hidup sebagai diaspora Indonesia dan berbagai tantangan menembus layar bioskop sejumlah negara.

Bali: Beats of Paradise mengisahkan perjalanan hidup Nyoman Wenten, seniman gamelan yang tinggal di Los Angeles, AS. Wenten dikenal sebagai pengajar etnomusikologi di UCLA dan Herb Alpert School of Music, serta CalArts School of Music. 

Film mengupas persinggungan Wenten dengan gamelan sejak kecil di Bali yang membawanya melanglang buana. Termasuk, kolaborasi Wenten dengan musisi pemenang Grammy-Award Judith Hill kala menggabungkan gamelan dan tari Bali dengan musik funk dalam "Queen of the Hill".

"Seni gamelan sudah banyak dipakai dalam karya sineas dunia internasional. Sayangnya, banyak yang belum tahu bahwa alunan pentatonis yang khas tersebut berasal dari suara gamelan asal Indonesia," kata Livi Zheng.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement