Ahad 17 Feb 2019 03:30 WIB

Anggota DPR: Tarif Tol Solo-Ngawi Perlu Dievaluasi

'Solo-Ngawi ini sampai ratusan ribu, bagi rakyat kecil ini berat,' kata dia.

Red: Ratna Puspita
Sejumlah kendaraan melintasi di jalan Tol Solo-Ngawi. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Zabur Karuru
Sejumlah kendaraan melintasi di jalan Tol Solo-Ngawi. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VI DPR RI Nyat Kadir menyatakan tarif sebesar Rp 1.000 per kilometer yang diterapkan kepada Jalan Tol Solo-Ngawi perlu dievaluasi. Sebab, ia menilai, tarif itu masih cukup mahal.

"Tarif jalan tol ini masih mahal buat rakyat, perlu dievaluasi lagi. Solo-Ngawi ini sampai ratusan ribu, bagi rakyat kecil ini berat," kata Nyat Kadir dalam rilis yang diterima, Sabtu (16/2).

Baca Juga

Menurut Nyat, dengan tarif yang mahal tersebut menjadi terkesan bahwa ruas tol tersebut hanya diperuntukkan bagi kalangan menengah ke atas. Padahal, lanjut politikus Nasdem tersebut, maksud dari jalan tol tersebut adalah dibangun untuk semua kalangan. Ia meyakini keuihan masyarakat terkait harga tol yang mahal akan direspons oleh pengelola jalan tol.

Sebagaimana diketahui, jalan Tol Trans-Jawa terbagi dalam empat cluster, yang bertujuan untuk menjaga kenyamanan, keamanan dan keselamatan pengguna jalan, selain sebagai pembagian wilayah operasional.