REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi Ahmad Dhani di Lapas Kelas I Surabaya Jalan Medaeng Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (16/2). Sandiaga hanya lima belas menit berada di dalam kapas dan menyatakan keprihatinannya pada pentolan Dewa 19.
"Kami prihatin keadaan beliau dan Alhamdulillah hari ini senyum, jadi hadapi dengan senyuman betul-betul dilakukan. Dhani memiliki spirit sangat postitif dan memyampaikan kondisinya sehat-sehat saja," kata Sandiaga dalam siaran pers yang diterima Republika, Sabtu (16/2).
Dalam kesempatan itu mengenakan baju biru, celana krem dan sepatu hitam, langsung masuk ke Lapas untuk bertemu Dhani yang sudah sepuluh hari di penjara Medaeng setelah dipindahkan dari Cipinang beberapa waktu lalu. Warga sekitar menyemut begitu tahu ada Jadwal Sandiaga menjenguk Dhani.
Menurut Sandiaga, Dhani mengaku diperlakukan dengan baik. Dhani juga menitipkan salam kepada teman-teman seperjuangan. "Insya Allah, berliau diberikan kesehatan dan ketabahan. Karena tentunya menghadapi tekanan, baik proses hukum dan prosedur hukum. Ini membutuhkan mental yang sangat kuat," jelas Sandiaga.
Sandiaga juga menyoroti kelebihan kapasitas Lapas. Bahkan kapasitasnya hanya 700 napi, tapi dihuni sebanyak 2900 napi di sini dan 80 lebih napi narkoba. "Ini mesti jadi catatan kita. Dan ini bukan hanya terjadi di Medaeng, tapi di seluruh Lembaga Pemasyarakatan di negeri ini. Kita negara darurat narkoba," jelas Sandiaga.
Oleh karena itu Sandiaga berharap, proses hukum Ahmad Dhani berlangsung dengan penuh keadilan tidak tebang pilih, tidak tajam ke satu sisi dan tumpul ke sisi yang lain. Sebab, kata Sandiaga, hukum itu tidak digunakan untuk memukul lawan, tapi memihak kepada kawan.
"Hukum itu harus adil tanpa pandang bulu. Itu harapan kita. Insya Allah, hukum dibawah kepemimpinan Prabowo Sandi, lebih adil lagi," tutup Sandiaga.