REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- BNI Syariah menargetkan pertumbuhan pembiayaan mikro tahun ini sekitar 35 persen. Kinerja bisnis pembiayaan mikro BNI IB Hasanah sampai Desember tahun 2018 tercatat sebesar Rp 1,08 triliun atau tumbuh 9,26 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Sementara total nasabah mikro berjumlah lebih dari 12 ribu pengusaha atau pedagang. BNI Syariah melakukan pendekatan langsung dengan mendirikan pusat kegiatan ekonomi di pasar bertajuk HASANAH Spot.
HASANAH Spot pertama dibangun di Pasar Modern Bintaro. Di sana, pedagang disuguhkan penawaran khusus salah satunya program Mitra Hasanah untuk produk pembiayaan Mikro dengan plafon Rp 5 juta sampai dengan Rp 1 miliar.
Melalui keterangan pers, SEVP Bisnis Ritel dan Jaringan BNI Syariah, Iwan Abdi, menyampaikan pedagang di pasar merupakan penggerak dalam sektor ekonomi. Sehingga pembiayaan bisa digunakan untuk penambahan modal kerja, investasi produktif, maupun pembelian barang lain konsumtif dengan angsuran tetap.
BNI Syariah menyediakan sejumlah skema pembiayaan, di antaranya Mikro 2 iB Hasanah dengan plafon pembiayaan antara Rp 5 juta sampai Rp 50 juta. Selain itu produk pembiayaan Mikro 3 iB Hasanah dengan plafon pembiayaan antara Rp 50 juta sampai Rp 500 juta dengan jangka waktu sampai dengan lima tahun.
Serta pembiayaan Wirausaha iB Hasanah dengan plafon pembiayaan antara Rp 500 juta sampai Rp 1 miliar dengan jangka waktu sampai dengan tujuh tahun. Pada Ahad (17/2), BNI Syariah secara simbolik penyerahan penyaluran pembiayaan mikro kepada mitra usaha Kios Bubur Monas, H Marno dan Toko Sosis Mas Gondrong, Musrian dengan masing-masing plafon pembiayaan mikro sebesar Rp 100 juta dan Rp 50 juta.