Senin 18 Feb 2019 03:02 WIB

Mobil Listrik Pertama di Bengkulu Milik SMK Muhammadiyah

Tipe mobil listrik hasil karya SMK Muhammadiyah adalah tipe mobil wisata.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Gita Amanda
Suasana peresmian Amal Usaha Muhammadiyah yang terdiri dari Peresmian Masjid At Tanwir, Gedung Kembar UMB,  Masjid Oey Tjin Hein, Balai Pertemuan Muhammadiyah, H Marsudin, Mobil Listrik Muhammadiyah. Bengkulu, Kamis (14/2).
Foto: republika/Ali Yusuf
Suasana peresmian Amal Usaha Muhammadiyah yang terdiri dari Peresmian Masjid At Tanwir, Gedung Kembar UMB, Masjid Oey Tjin Hein, Balai Pertemuan Muhammadiyah, H Marsudin, Mobil Listrik Muhammadiyah. Bengkulu, Kamis (14/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Konsistensi Muhammadiyah dalam menjalankan dakwah bil hal patut diapresiasi. Dakwah bil hal dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi ini telah dibuktikan Muhammadiyah melalui salah satu intitusinya di bidang pendidikan.

Melalui Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah Bengkulu (SMKMB) telah melahirkan mobil listrik. Apresiasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah terhadap karya pelajarnya ini ditunjukan dengan meresmikannya mobil listrik tersebut dengan kegiatan seremonial pra-Tanwir Muhammadiyah 2019, Kamis (14/2) lalu.

Baca Juga

Ermanudin guru SMKMB sekaligus konseptor mobil tenaga listrik ini menyampaikan, bahwa mobil listrik yang diresmikan bersama peresmian empat bangunan (Masjid At Tanwir, Gedung Kembar UMB, Masjid Oey Tjin Hein dan Gedung Pertemuan Muhammadiyah). Ini merupakan satu-satunya mobil listrik besutan siswa SMKMB kelas 11 dan kelas 12 jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR).

“Kalau saya tahu ini mobil pertama di Bengkulu yang menggunakan tenaga listrik,” kata Ermanuddin saat berbincang dengan Republika.co.id, di sela-sela penutupan Sidang Tanwir, Ahad (17/2).

Ermuddin memastikan, semua siswa di kelas 11 dan 12 jurusan TKR dilibatkan dalam pembuatan mobil bertenaga listrik ini. Tujuan melibatkan semua siswa SMKMB ini adalah agar semua siswa paham bagaimana proses pembuatan mobil listrik ini.

“Tetapi saat finishing saya hanya melibatkan beberaoa siswa saja,” katanya.

Ermanudin mengatakan perlu waktu tiga bulan membuat mobil yang dulu pernah jadi proyek nasional ketika Dahlan Iskan menjadi Menteri BUMN. Ide dasar membuat mobil listrik ini adalah dari minimnya pom bensi d wilayah Bengkulu.

Ermanudin, menuturkan untuk bisa menggerakan piston pada mobil listrik ini memerlukan tegangan listrik 27 Volt. Sementara mobil listrik hasil karya siswanya ini menggunakan batrai 12 volt.

“Karena mobil ini menggunakan dinamo baru mau jalan ini kisarannya di 72 volt. Jadi kita butuh enam buah batrai berkapasitas 12 volt,” katanya.

Meski telah berhasil meluncur, Ermanudin mengaku belum ada yang melirik hasil karya siswa-siswanya ini. Katanya jika ada yang membantu mengembangkan mobil listrik ini, dia akan mendorong siswanya untuk bereksperimen membuat mobil bertenaga surya.

“Kalau kita ada dana lagi, kita akan mengembangkan mobil listrik panel surya yang artinya mobil ini bisa ngecas sendiri pakai sinar matahari. Kalau sekarang ini pakai listrik rumah,” katanya.

Menurut Ermanudin, tipe mobil listrik hasil karya siswanya ini adalah tipe mobil wisata dengan kapasitas penumpang paling banyak enam orang seperti tipe minibus kelas avanza. Mobil ini bisa membawa penumpang dengan waktu tempuh empat jam.

“Sudah pernah kami uji di voltase kurang dari 50 persen itu bisa menempuh waktu tempun empat jaman kalau jalannya tidak nanjak dan penumpangnya sedikit,” katanya.

Ermanudin mengatakan, perlu waktu total tiga jam untuk membuat penuh batrai yang digunakan mobil listrik itu. “Kalau batrainya 50 persen paling lama ngecasnya tiga jam kurang lebih,” katanya.

Meski di Bengkulu mobil listrik ini satu-satunya hasil karya anak SMK, namun belum mendapat perhatian dari pemerintah setempat. Ermanudin berharap, pemerintah setempat terutama di Dinas Pendidikan membantu pengebangan karya-karya siswa SMK. Bantuan tersebut perlu untuk membuat para siswa terus berinovasi dalam mengembangkan tenologi.

“Saya kira kepada dinas di Bengkulu ini belum peka. Padahal mobil ini udah ditandatangi gubernur,” katanya.

Ermanudin mengaku senang hasil karnyanya diluncurkan saat perhelatan Tanwir Muhammadiyah yang merupakan agenda besar yang melibatkan banyak tokoh nasional. “Kami senang sekali PP Muhammadiyah bisa melucurkan karya anak-anak kami di acara Tanwir,” katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement