REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Sidang Tanwir Muhammadiyah 2019 yang digelar selama tiga hari, 15-17 Februari 2019, telah usai. Acara yang telah menghasilkan antara lain sembilan rekomendasi itu mengusung tema “Beragama yang Mencerahkan.”
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengaku bersyukur daerahnya dipilih sebagai tuan rumah. Usai rangkaian acara itu, dia mengungkapkan, Sidang Tanwir Muhammadiyah telah memberikan dampak yang positif bagi perekenomian Bengkulu, terutama pada sektor perhotelan.
"Dampaknya positif sekali. Hotel semua penuh. Dan memang tingkat hunian hotel di Bengkulu tertinggi di Sumatera," kata Rohidin Mersyah kepada Republika.co.id, Ahad (17/2).
Selain sektor perhotelan, lanjut dia, berkah juga dirasakan sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM). "Demikian juga omzet pusat-pusat (penjualan) oleh-oleh kuliner dan gerai batik besurek juga meningkat signifikan," jelas dia.
Menurut Rohidin, perhelatan tanwir ini juga berdampak pada peningkatan semangat keberagamaan di tengah masyrakat setempat. Dia pun berharap, keputusan Sidang Tanwir Muhammadiyah kali ini tidak hanya bermanfaat di dalam negeri, tetapi juga hingga kian mengangkat nama Indonesia di mata dunia.
"Untuk mengimplemantasikan agar tema tanwir bisa dirsakan betul-betul oleh daerah, nasional bahkan dunia," simpul dia.
Sidang Tanwir Muhammadiyah pada Ahad (17/2) telah mengeluarkan dokumen yang berjudul “Risalah Pencerahan.” Hal itu menegaskan upaya-upaya Muhammadiyah untuk mengaktualisaksikan Islam sebagai agama pencerahan serta pembangun kemajuan dan peradaban (din al-hadlarah).
Selain itu, telah dihasilkan pula rekomendasi strategis yang terdiri atas sembilan poin. Kedua dokumen itu disampaikan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti, Ahad (17/2).
Menurut dia, sasaran rekomendasi itu ditujukan kepada kehidupan keummatan, kebangsaan, dan kenegaraan. Adapun dasar rekomendasi itu adalah pidato Presiden Joko Widodo pada pembukaan sidang tanwir itu, pidato iftitah Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, pokok-pokok pikiran PP Muhammadiyah, Risalah Pencerahan, Pemikiran Strategis Kebangsaan, serta saran-saran para peserta.
Dalam momentum penutupan Sidang Tanwir ini, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla hadir di lokasi.