REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada satu masjid besar di Hungaria. Nama resmi masjid ini Gereja Lingkungan Paradoks Islam (MME).
Seperti diketahui, hukum yang berlaku sejak 1900 di negara ini, adalah tempat ibadah bagi agama apa pun, akan disebut dengan gereja.
Baca: Keunikan Komunitas Muslim di Budapest
Ada dua gereja Islam yang terdaftar di negara ini. Namun, sebenarnya total tempat ibadah yang bisa digunakan untuk umat Muslim ada empat unit di seluruh wilayah Hungaria.
Pemimpin organisasi Muslim Hungaria, Szultan Sulok, berkantor di masjid ini. Ruangannya penuh dengan buku, catatan, dan kertas yang tak tersusun rapi. "Kami baru saja pindah ke sini karena umat Muslim semakin meningkat," ujarnya.
Sulok memperkirakan ada sekitar 3.200 Muslim yang tinggal di Budapest. Hungaria sendiri merupakan negara yang mayoritas penduduknya memeluk agama Katolik Roma.
Menilik dari sejarahnya, sebenarnya ada jejak Islam di sana, ketika Hungaria masuk dalam wilayah kekuasaan kekaisaran Ottoman yang berkuasa pada sekitar 1522. Sekitar 150 tahun setelah itu, wilayah ini berhasil direbut oleh kerajaan Austria. Era keemasan Islam di wilayah ini pun telah berakhir.
Dulu, Islam bahkan hampir tak punya suara di wilayah yang dijadikan negara komunis ini. Bahkan, wilayah ini masuk dalam pembantaian Muslim besar-besaran yang dilancarkan oleh Serbia.
Lebih memprihatinkan lagi, pada 2011 Hungaria hanya mengakui 14 kelompok agama. Islam tidak termasuk dalam daftar ini dan umat Muslim harus mendaftar untuk mendapatkan pengakuan resmi di bawah hukum yang berlaku pada tahun tersebut.
Untunglah pada 27 Februari 2012, parlemen Hungaria mengubah undang-undang yang kontroversial itu. Organisasi keagamaan dimandatkan untuk memperluas daftar. Saat itulah Dewan Islam Hungaria mulai diakui secara resmi.
Perkembangan Islam di Hungaria terus berjalan positif. Bahkan pada 2013 ini, masyarakat Muslim Hungaria bisa dengan terbuka mengangkat ulama besar sebagai pemimpin agama mereka, yaitu Herzegovina dan Husein Kavazovi? Kedua ulama ini juga menjadi pemimpin Muslim di Bosnia.
Baru-baru ini, parlemen juga telah memberikan izin bagi umat Muslim untuk membangun Islamic center. Di dalamnya/ nanti juga akan dilengkapi dengan perpustakaan dengan sekitar 50 ribu buku.