REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manusia dibekali akal dan hati untuk menjalani kehidupan di atas muka bumi. Keadaan itu menjadikan manusia berbeda daripada makhluk lainnya yang tampak mata, entah itu hewan, tumbuhan, ataupun benda-benda mati.
Menurut Prof Yunahar Ilyas dalam bukunya, Tipologi Manusia Menurut Al-Qur’an (2007, Labda Press), fitrah manusia cenderung pada Kebenaran. Itu sejalan dengan pendapat Ibnu Katsir dalam kitab Mukhtashar Tafsir Ibn Katsir II, yang membahas Alquran surah ar-Rum ayat ke-30. Pakar ilmu tafsir Alquran itu menegaskan, manusia memiliki fitrah bertuhan.
Hanya saja, tidak selalu manusia tegar dalam kebaikan. Alquran bahkan menyebutkan sejumlah kecenderungan negatif yang ditunjukkan manusia.
Pertama, manusia cenderung zalim dan bodoh. Hal itu ditegaskan dalam surah al-Ahzab ayat ke-72. Terjemahannya, "Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh."
Baca juga: Sifat-sifat Negatif Manusia yang Disinggung Alquran (2)
Kedua, amat mencintai harta benda, sekaligus kikir karena merasa semua itu miliknya seorang. Sifat ini cenderung lalai pada fakta bahwa segala yang ada di langit dan bumi adalah milik-Nya. Biasanya, seorang yang bakhil akan menyadari hal itu setelah kehilangan harta yang sangat dijaganya. Alquran menyinggung sifat buruk itu antara lain dalam surah al-Fajr ayat ke-20. Artinya, "Dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan."
Ketiga, sangat mudah terperdaya oleh hal-hal duniawi. Kalau ditimpa kesulitan, maka manusia cenderung menyadari kelemahan, sehingga mengadu kepada Allah. Namun, bila kesulitan itu sudah lewat dan dia mendapatkan banyak kesenangan, maka dia membangga-banggakan diri atau bahkan sombong.
Baca juga: Sifat-sifat Negatif Manusia yang Disinggung Alquran (3)