REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menargetkan pada 2022, Indonesia sudah bisa menggunakan biodisel 100 persen atau B100. Rini menjelaskan saat ini Indonesia sudah menjalankan penggunaan B20 sehingga proses menuju B100 sudah bisa dilakukan sejak sekarang.
Rini menceritakan mencermati secara langsung bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan penerapan B100 di Italia. "Kami melihat teknologi dari ENI SpA, perusahaan minyak Italia yang membeli crude palm oil (CPO) dari Indonesia yang mereka proses menjadi B100," kata Rini di Gedung Kementerian BUMN, Senin (18/2).
Rini menjelaskan sebelum Italia menggunakan B100, sebelumnya dilakukan bertahap dari B50. Dengan begitu, Rini menilai seharusnya Indonesia juga mampu untuk menggunakan B100 secara bertahap setelah memulai menggunakan B20.
Dia mengharapkan nantinya Indonesia dapat menggunakan B100 dengan baik. "Banhkan B100 nantinya tidak hanya pakai CPO tapi bisa menggunakan ampas tebu, atau bisa juga pakai dari semua tumbuhan," kata Rini.
Dengan memulai dari B20, Rini mengharapkan tiga tahun dari saat ini, Indonesia sudah bisa menggunakan B100. Hanya saja, Rini mengakui kendala utama menggunakan B100 pada 2022 belum dilakukan secara menyeluruh.
Rini menilai untuk menggunakan solar secara menyeluruh masih perlu membutuhkan waktu. "Jadi kalau kita belum bisa (pada 2022) menggantikan solar secara menyeluruh mungkin kita bikin full-nya B50, bukan B100 (hanya sebagian)," tutur Rini.
Sebelumnya, pada debat pemilihan presiden (pilpres) kedua semalam (17/2), calon presiden dengan nomor urut satu yakni Joko Widodo menyebutkan Indonesia tengah menuju penerapan B100. Hal tersebut dilakukan agar Indonesia dapat mengurangi penggunaan bahan bakar dengan bahan dasar fosil.