Senin 18 Feb 2019 21:23 WIB

Indra Sjafri Tepis Anggapan Remehkan Myanmar

Kontra Malaysia, Rabu (20/2), menjadi pertandingan wajib menang bagi Indonesia.

Pelatih Timnas U-22 Indra Sjafri (kiri) didampingi Media Officer AFF, Abdul Rahman (kanan) menjelaskan hasil pertandingan Grup B, Indonesia lawan Myanmar Piala AFF U-22 di Stadion Nasional Olimpiade Phnom Penh, Kamboja, Senin (18/2/2019).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Pelatih Timnas U-22 Indra Sjafri (kiri) didampingi Media Officer AFF, Abdul Rahman (kanan) menjelaskan hasil pertandingan Grup B, Indonesia lawan Myanmar Piala AFF U-22 di Stadion Nasional Olimpiade Phnom Penh, Kamboja, Senin (18/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Pelatih tim nasional (timnas) Indonesia U-22, Indra Sjafri, menepis anggapan bahwa timnya meremehkan Myanmar. Indonesia hanya bermain imbang 1-1 melawan Myanmar dalam laga pembuka penyisihan Grup B Piala AFF U-22 di Stadion Nasional, Phnom Penh, Kamboja, Senin (19/2).

Sebelumnya, pelatih Myanmar U-22 Velizar Popov dalam jumpa pers purnalaga menyatakan bahwa Indonesia cukup arogan hari ini. Ia menilai Indonesia meremehkan timnya karena pernah menang 7-1 dalam Piala AFF U-18 2017.

"Perasaan dia saja itu," kata Indra pendek saat diminta menanggapi komentar Popov tersebut dalam jumpa pers gilirannya. "Mungkin karena dia dulu pernah kalah 1-7 dengan pelatih asing juga, kemudian sekarang bisa imbang dan merasa berhasil, jadi itu dibuat-buat alibi yang begitu."

Pun demikian, Indra mengaku sudah memprediksi lawannya akan bermain ngotot dan spartan sembari tanpa sadar melakukan tekanan ketat terhadap para pemainnya. Hanya saja, para pemain Indonesia juga dinilai tak cukup berhasil keluar dari tekanan yang dilancarkan Myanmar sehingga strategi yang direncanakannya pun tidak berjalan.

"Karena selalu ditekan oleh Myanmar, di mana ada bola dia kejar, kami tidak bisa keluar dari tekanan, tidak bisa mengambil posisi. Akhirnya, aliran bola tidak berjalan," kata Indra.

Oleh karena itu, di laga selanjutnya melawan Malaysia pada Rabu (20/2), menjadi pertandingan yang wajib menang bagi Indra dan para pemain asuhannya jika ingin menjaga asa untuk lolos dari fase penyisihan grup.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement