REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Suprianto
JAKARTA -- ''Dan pada sebagian malam bershalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.'' (QS Al-Isra [17]: 79).
Ayat di atas merupakan perintah Allah SWT kepada hamba-Nya yang ingin meraih kesuksesan dan kemuliaan hidup, baik di dunia maupun akhirat. Shalat di tengah keheningan malam saat sebagian besar manusia terlena dalam buaian mimpi indah, memang sangatlah berat.
Namun, bagi hamba Allah yang ikhlas dan ingin meraih keridhaan Tuhannya, mereka menghidupkan waktu sepertiga malam untuk mengadu kepada Allah SWT dari berbagai persoalan yang mendera.
Shalat malam sangat tinggi kedudukannya di mata Allah SWT. Rasulullah SAW tak pernah melewatkan waktu malamnya untuk bermunajat sebagai ungkapan rasa syukur atas keistimewaan yang diberikan Allah SWT kepadanya.
Terdapat beberapa keutamaan shalat malam. Di antaranya, pertama, merupakan shalat sunah yang paling utama setelah shalat fardu. Rasulullah SAW bersabda, ''Shalat yang paling utama setelah shalat fardu adalah shalat yang dilakukan di keheningan malam.'' (HR Muslim, Tirmidzi, dan Nasa'i).
Kedua, shalatnya orang-orang yang baik dan saleh. Rasulullah SAW bersabda, ''Semoga Allah menjadikan kalian dapat melaksanakan shalat seperti shalat yang dilaksanakan oleh orang-orang yang baik. Mereka melaksanakan shalat pada malam hari dan berpuasa pada siang hari. Mereka tidak termasuk bagian dari penguasa dan orang-orang yang durjana.'' (HR Bukhari).
Ketiga, kebiasaan orang-orang yang saleh dan sarana melebur dosa serta mencegah penyakit. ''Hendaklah kalian menjalankan shalat malam karena ia merupakan kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian. Ia merupakan sarana mendekatkan diri kepada Tuhan, pelebur kejelekan, pencegah dosa, dan pengusir penyakit.'' (HR Ath-Thabrani dan Al Hakim).
Keempat, kemuliaan orang beriman. Rasulullah SAW bersabda, ''Wahai Muhammad, hiduplah sesukamu, sesungguhnya kamu akan mati. Cintailah siapa saja yang kamu kehendaki, sesungguhnya kamu akan berpisah dengannya. Dan, berbuatlah sesukamu, sesungguhnya kamu akan mendapat balasan atas perbuatan itu.''
Lalu, ia berkata, ''Wahai Muhammad, kemuliaan orang yang beriman terletak pada shalat malam. Kemuliaannya jika terletak pada terlepasnya ia dari ketergantungan terhadap manusia.'' (HR Ahmad, Ibnu Khuzaimah, dan Baihaqi).
Begitu besarnya keutamaan shalat malam. Namun, untuk bisa melaksanakannya dibutuhkan kemauan kuat dan niat tulus supaya tak menjadi beban saat menunaikannya. Betapa pun beratnya, hendaklah kita mengikuti jejak orang-orang saleh yang selalu men-dawam-kan shalat malam. Mudah-mudahan kita termasuk golongan para pecinta sunah Rasul SAW.