Selasa 19 Feb 2019 16:27 WIB

Medco Tunggu Jawaban Ophir Soal Akuisisi

Ophir masih perlu menunggu kesepakatan para pemegang saham.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Medco Energy
Medco Energy

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Medco Energi Internasional Tbk masih menunggu jawaban dari perusahaan minyak dan gas asal Inggris, Ophir Energy Plc terkait rencana akuisisi. Rencananya, Medco akan mengakuisisi Ophir sebagai salah satu langkah ekspansi.

Presiden Direktur Medco, Hilmi Panigoro menjelaskan pihaknya masih menunggu kesepakatan para pemegang saham Ophir terkait rencana akuisisi tersebut. Sebab, meski pembicaraan sudah dibuka antara kedua belah pihak perusahaan, Ophir masih perlu menunggu kesepakatan para pemegang saham.

"Take over perusahaan publik itu ada tata kramanya, jadi kita harus ikut tata krama yang dibuat oleh otoritas di sana. Penentuannya pada saat mereka voting. Kalau mayoritas menerima, selesai," ujar Hilmi di Soehana Hall, Selasa (19/2).

Hilmi merinci, pada Maret mendatang perusahaan baru akan melakukan voting atas rencana akuisisi tersebut. Apabila keputusan para pemegang saham menyebutkan rencana akuisisi tersebut batal, maka rencana akuisisi tak dilakukan.

"Mestinya akhir Maret, kalau ditolak kita cari yang lain," ujar Hilmi.

Ia pun mengungkapkan, apa yang membuat pihaknya tertarik mengakuisisi Ophir. Dalam ekspansi bisnis migas, ia mengatakan ada dua hal, yaitu eksplorasi dan akuisisi. 

"Itu dua hal yang dicari, produksi sama cadangan, menurut analisa kita produksi cadangan mereka dan harga yang ada di pasar cocok dengan matriks kita. Nah kebetulan tawaran kita disambut oleh board-nya," katanya. 

Untuk pendanaan, Hilmi mengaku sudah siap. Meski tak dijelaskan secara rinci, dana itu akan bersumber internal atau pun pinjaman termasuk juga terbuka kemungkinan untuk menerbitkan obligasi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement