Selasa 19 Feb 2019 16:53 WIB

Citarum Harum akan Dibawa ke Agenda World Economic Forum

Forum ingin melihat kemajuan Indonesia dari berbagai sektor termasuk lingkungan.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Gita Amanda
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan di dampingi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengamati alat penyaring air saat meninjau pameran Citarum Expo 2019, di Gedung Budaya Sabilulungan, Kabupaten Bandung, Selasa (19/2).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan di dampingi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengamati alat penyaring air saat meninjau pameran Citarum Expo 2019, di Gedung Budaya Sabilulungan, Kabupaten Bandung, Selasa (19/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Menteri Koordinator (Menko) Maritim, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan program Citarum Harum yang digagas oleh Presiden Joko Widodo akan dibawa pada agenda World Economic Forum (WEF), Maret mendatang di Indonesia. Hal itu dilakukan atas apresiasi negara-negara maju kepada Indonesia.

"Kebetulan agenda World Economic Forum sebulan lalu. Mereka apresiasi dan kagum dengan kemajuan Indonesia. Kita ada simposium melibatkan WEF, UN, gubernur dan bupati membahas Citarum Harum," ujarnya seusai acara Citarum Expo di Gedong Budaya Sabilulungan, Selasa (19/2).

Baca Juga

Ia menuturkan, mereka melihat kemajuan Indonesia dari berbagai sektor termasuk di lingkungan. Sehingga akan dilaksanakan kegiatan simposiun tersebut mendatang.

"Karena ini kongkret dan jelas, Jabar akan menjadi model Indonesia (dalam penyelesaian lingkungan," katanya. Sehingga diharapkan banyak yang belajar ke Provinsi Jawa Barat menyangkut lingkungan.

Program Citarum Harum yang baru berjalan kurang lebih satu tahun terakhir, menurutnya akan bertambah bagus. Sebab rencana aksi kegiatan sudah ada dan anggaran sebesar Rp 605 miliar akan segera cair pada Maret mendatang.

"Citarum ini baru 11 bulan maret dan dibuat program tadi (Pak Gubernur), siapa berbuat apa jelas makanya dana akan mulai turun Maret Rp 605 miliar. Sehingga prosesnya bisa jalan walaupun anggaran bertahap," katanya.

Dirinya menambahkan, banyak perusahaan yang menyalurkan dana pertanggungjawaban sosialnya untuk program Citarum Harum. Termasuk perguruan tinggi yang terlibat seperti MIT dan ITB yang diberi dana dua juta dolar untuk Citarum Harum.

"Kalau kita disebut pencitraan ini sangat jauh. Ini sudah dilihat internasional sehingga serius (dikerjakan). Ini menyangkut masa depan warga Jabar di bantaran Citarum," katanya.

Menurutnya, jika sungai Citarum kotor maka padi dan ikan akan tercemar. Sehingga berdampak pada anak di Jabar menjadi stunting. "Kita tidak ingin nanti banyak anak di Jabar jadi kecil karena air ini makanya sekarang kita mulai perbaiki," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement