REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah mengatakan industrialisasi menjadi salah satu langkah strategis Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB untuk mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat. Zul, sapaan akrab Zulkieflimansyah, mengatakan NTB merupakan provinsi penghasil berbagai macam bahan baku yang selama ini hanya dikirim dan dilakukan pengolahan di daerah lain. Hal ini tidak mendatangkan dampak dan keuntungan cukup besar dalam menunjang kemajuan daerah.
"Industrialisasi merupakan salah satu yang kami idamkan, banyak orang yang skeptis, industrialisasi ini jangan sampai omongan saja yang besar, tapi kenyataannya tidak ada," ujar Zul saat memimpin rapat pimpinan di Ruang Rapat Utama, Kantor Pemprov NTB, Selasa (19/2).
Zul menyebutkan pembangunan industrialisasi tidak harus identik dengan pabrik-pabrik besar atau teknologi yang canggih. Bagi Zul, inti dari industrialisasi itu adalah pendalaman struktur konstruksi.
"Kalau tadinya yang kita hanya bisa mengirim jagung, dengan adanya industrialisasi, sebisanya pengolah dilakukan di NTB. Kalau tadinya kita hanya bisa kirim sapi ke luar, sebisa mungkin dengan industrialisasi pemotongan dilakukan di NTB sehingga yang kita kirim sudah menjadi daging. Begitu juga dengan hasil tambang, laut dan lainnya," kata Zul.
Zul melanjutkan, memaknai industrialisasi tidak harus semua berskala besar, melainkan juga ada juga yang berskala kecil dan bahkan ada berupa ide. Namun tidak memiliki modal dan tempat.
"Untuk mempermudah ide-ide baik ini tumbuh subur, maka Pemerintah Provinsi NTB telah menyediakan tempat yang disebut Science Teknologi and Industrial Park (STIP)," ujar Zul.
Zul berharap keberadaan STIP menjadi wahana bagi pebisnis yang kekurangan modal dan tidak mampu membeli fasilitas serta untuk mempermudah menjadi pengusaha andal di masa yang akan datang. Mengingat alat hingga bantuan keuangan telah disediakan di STIP.
"Kalau ada industri yang ingin mengemas makanannya, kalau ada industri yang ingin mengolah daging jadi ini itu karena belum ada mesinnya dan butuh modal besar, sebagai pemerintah kita hadir di situ," kata Zul menambahkan.